MEDAN | GLOBAL SUMUT - Ketua Presidium Masyarakat Medan Utara (PMMU) Saharuddin didampingi Mukhtar di sekretariatnya Jalan yos sudarso Simpang Atap Martubung Kecamatan Medan Labuhan, Rabu (03/09/2014) mendesak pihak Kejari Belawan untuk segera memeriksa Kadis Perhubungan Kota Medan terkait proyek Halte Bus senilai Rp800 juta hingga kini mubajir bahkan diduga sarat mark-up saat pengerjaannya.
Sebagaimana diketahui Empat dari sepuluh halte bus yang dibangun menggunakan biaya negara sebanyak Rp800 juta oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan diperuntukkan jalur bus Trans-Medan saat kini sudah menjadi rangka bahkan terkesan mubajir.
Empat titik halte tersebut dibangun dengan biaya APBD itu diantaranya Jalan KLY Sudarso Km 6, Kelurahan Tanjung Mulia, Medan Deli Simpang Seruei Kelurahan Pekan Labuhan Medan Labuhan dan 2 titik di Belawan.
Kini keadaan Halte tersebut tinggal rangka saja, ironisnya seluruh kaca depan dan penutup samping serta belakang dinding yang terbuat dari almunium habis dihembat maling. Dan bukan itu saja jika pagi hari terlihat banyak tumpukan kotoran manusia serta bau tak sedap muncul dari dalamnya, sedangkan pada malam harinya sebagai tempat mesum pasangan diluar nikah serta tempat kumpulnya Geng motor Sedangkan sesuai amatan terkini, terlihat banyak tumpukan pecahan kaca serta tinja di lokasi halte yang dibangun tahun lalu. Rangka yang tertinggal kini sebagian telah pula digergaji sisi luarnya. Dugaan 2 minggu lagi halte yang dibangun dengan menggunakan uang rakyat tersebut bakalan tak nampak dimata sebab tanpa ada perawatan dari Dinas Perhubungan kota Medan.(red).
Sebagaimana diketahui Empat dari sepuluh halte bus yang dibangun menggunakan biaya negara sebanyak Rp800 juta oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan diperuntukkan jalur bus Trans-Medan saat kini sudah menjadi rangka bahkan terkesan mubajir.
Empat titik halte tersebut dibangun dengan biaya APBD itu diantaranya Jalan KLY Sudarso Km 6, Kelurahan Tanjung Mulia, Medan Deli Simpang Seruei Kelurahan Pekan Labuhan Medan Labuhan dan 2 titik di Belawan.
Kini keadaan Halte tersebut tinggal rangka saja, ironisnya seluruh kaca depan dan penutup samping serta belakang dinding yang terbuat dari almunium habis dihembat maling. Dan bukan itu saja jika pagi hari terlihat banyak tumpukan kotoran manusia serta bau tak sedap muncul dari dalamnya, sedangkan pada malam harinya sebagai tempat mesum pasangan diluar nikah serta tempat kumpulnya Geng motor Sedangkan sesuai amatan terkini, terlihat banyak tumpukan pecahan kaca serta tinja di lokasi halte yang dibangun tahun lalu. Rangka yang tertinggal kini sebagian telah pula digergaji sisi luarnya. Dugaan 2 minggu lagi halte yang dibangun dengan menggunakan uang rakyat tersebut bakalan tak nampak dimata sebab tanpa ada perawatan dari Dinas Perhubungan kota Medan.(red).
Posting Komentar
Posting Komentar