MEDAN DELI | GLOBAL SUMUT-Maraknya
permainan judi di jajaran Polres Pelabuhan Belawan akibatnya masyarakat resah
akhirnya berdampak dalam melakukan aktivitas baik siang
maupun malam.
Yang paling kelihatan maraknya tindak kriminalitas seperti kasus C3, pencurian dengan pemberatan (Curat), pencurian dengan kekerasan (Curas), dan pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) di jajaran Polres Pelabuhan Belawan.
Salah satu lokasi judi dadu (samkwan) di Kel.Kota Bangun Kec.Medan Deli maupun ocean pacifik belawan sepertinya tidak tersentuh hukum dan terkesan malah dibiarkan pihak kepolisian sehingga pemodalnya bebas menggelar judi itu secara terbuka mulai pagi hingga larut malam.
Selain itu, maraknya judi toto gelap (togel) diwiliyah ini yang merambah ibu-ibu dan anak-anak semakin memprihatinkan dan mau jadi apa masyarakat ini nantinya.
Ketagihan judi mirip dengan pecandu narkotika tidak bisa ditinggalkan sehingga perbuatan baik hilang untuk membangun pribadi,keluarga dan bahkan negara terlupakan.
Judi dapat merongrong kewibaan negara sebab sendi-sendi kehidupan dapat terganggu dan semua agama juga melarang permainan judi.
Bukan saja sendi kehidupan terganggu tingkat kriminalitas juga meningkat karena untuk mendapatkan modal permainan judi harus ada uang padahal untuk mencari uang sangat susah akhirnya melakukan tindakan kriminal.
Hal itu dikatakan Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kec.Medan Deli Paisal,SH, Kamis (18/9) disela-sela menanggapi maraknya judi di wilayah kerja Polres Pelabuhan Belawan.
Penilaian Paisal terhadap Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Aswin Sipayung tidak mampu memberantas judi bahkan setelah dia pejabat di kepolisian itu semakin marak judi dan tindakan kriminal.
Diminta kepada Kapoldasu Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo supaya mencopot Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Aswin Sipayung karena masyarakat menilai kinerjanya sangat buruk,kata Paisal.
Judi saja tidak dapat diberantas suatu penyebab maraknya tindakan kriminal akibatnya masyarakat tidak nyaman melakukan pekerjaan untuk membutuhi keluarganya,ucap Paisal. (red)
Yang paling kelihatan maraknya tindak kriminalitas seperti kasus C3, pencurian dengan pemberatan (Curat), pencurian dengan kekerasan (Curas), dan pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) di jajaran Polres Pelabuhan Belawan.
Salah satu lokasi judi dadu (samkwan) di Kel.Kota Bangun Kec.Medan Deli maupun ocean pacifik belawan sepertinya tidak tersentuh hukum dan terkesan malah dibiarkan pihak kepolisian sehingga pemodalnya bebas menggelar judi itu secara terbuka mulai pagi hingga larut malam.
Selain itu, maraknya judi toto gelap (togel) diwiliyah ini yang merambah ibu-ibu dan anak-anak semakin memprihatinkan dan mau jadi apa masyarakat ini nantinya.
Ketagihan judi mirip dengan pecandu narkotika tidak bisa ditinggalkan sehingga perbuatan baik hilang untuk membangun pribadi,keluarga dan bahkan negara terlupakan.
Judi dapat merongrong kewibaan negara sebab sendi-sendi kehidupan dapat terganggu dan semua agama juga melarang permainan judi.
Bukan saja sendi kehidupan terganggu tingkat kriminalitas juga meningkat karena untuk mendapatkan modal permainan judi harus ada uang padahal untuk mencari uang sangat susah akhirnya melakukan tindakan kriminal.
Hal itu dikatakan Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kec.Medan Deli Paisal,SH, Kamis (18/9) disela-sela menanggapi maraknya judi di wilayah kerja Polres Pelabuhan Belawan.
Penilaian Paisal terhadap Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Aswin Sipayung tidak mampu memberantas judi bahkan setelah dia pejabat di kepolisian itu semakin marak judi dan tindakan kriminal.
Diminta kepada Kapoldasu Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo supaya mencopot Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Aswin Sipayung karena masyarakat menilai kinerjanya sangat buruk,kata Paisal.
Judi saja tidak dapat diberantas suatu penyebab maraknya tindakan kriminal akibatnya masyarakat tidak nyaman melakukan pekerjaan untuk membutuhi keluarganya,ucap Paisal. (red)
Posting Komentar
Posting Komentar