MEDAN | GLOBAL SUMUT-Pembangunan halte Trans-Medan gawean Dinas Perhubungan Medan masih
memicu polemik. Sayang, kenyataan itu tak menjadi masukan berarti bagi
dinas pimpinan Renward Parapat yang malah ingin mengalokasikan lagi
Rp1,2 miliar untuk membangun halte kembali.
Saat ini, halte Trans-Medan yang memakan anggaran Rp800 juta kondisinya carut-marut. Anggaran yang dialokasikan dari kantong APBD itu pun terkesan sia-sia karena halte Trans-Medan kini menjadi lokasi maksiat bandit jalanan.
Informasi dihimpun hingga Senin (8/9), Dishub Medan merencanakan pembangunan 10 unit halte untuk trans Medan, Binjai dan Deli Serdang (Mebidang) dengan menelan anggaran Rp1,2 miliar dari APBD 2014. Sebelum tahun 2014, Dishub Medan juga sudah membagun 10 unit halte di 10 titik di Kota Medan.
Sekretaris Eksekutif Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Sumut, Rurita Ningrum mengaku menyayangkan penganggaran halte senilai Rp1,2 miliar.
Rurita menilai, harusnya Dishub Medan terlebih dulu mengevaluasi kinerja pada pembangunan halte Trans-Medan yang kini kondisinya rusak parah dan tak terawat.
“Jangan ada kesan bahwasanya pembangunan di Dishub Medan berorientasi pada proyek. Belum kelar persoalan lama, malah ingin mengerjakan proyek baru,” ujar Rurita.
Menurutnya, pembangunan halte yang ada saat ini terkesan mubazir karena tak berfungsi sama sekali. Lalu, sambungnya, untuk apa lagi Dishub Medan kembali mengalokasikan Rp1,2 miliar hanya untuk pembangunan halte baru.
“Nantinya kita khawatir, Kota Medan menjadi kota halte berkarat dengan besi tuanya,” katanya. Di bagian lain, Rurita juga menganggap anggaran Rp1,2 miliar untuk halte itu terlalu besar.
“Tentu saja terlalu besar anggaran itu. Sementara halte yang lama juga telah dibangun tetapi tidak pernah terawat,” katanya lagi.
Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Medan, Rendwad Parapat ketika dikonfirmasi mengakui pihaknya tidak ada menganggarkan pembangunan halte pada 2013.
“Tahun 2013 tidak jadi digunakan karena defisiensi anggaran. Semua anggaran dipulangkan. Yang ada pembangunan halte di tahun 2012,” ungkap Rendward didampingi Kabid Sarana dan Prasarana Dishub Medan, Suriono.
Namun Renward membenarkan pihaknya mengalokasikan Rp1,2 miliar untuk pembangunan 10 unit halte trans Mebidang. Dari anggaran itu juga, Dishub Medan akan menggunakannya untuk rehab terhadap 10 unit halte yang telah dibangun pada tahun sebelumnya.
Suriono menambahkan, pembangunan itu baru akan dilakukan tender, dan prosesnya masih sedang berjalan. “Masih akan ditenderkan. Pemenangnya belum ada, karena masih dalam tahab proses tender,” sebutnya. (Red/GS/Mdn)
Saat ini, halte Trans-Medan yang memakan anggaran Rp800 juta kondisinya carut-marut. Anggaran yang dialokasikan dari kantong APBD itu pun terkesan sia-sia karena halte Trans-Medan kini menjadi lokasi maksiat bandit jalanan.
Informasi dihimpun hingga Senin (8/9), Dishub Medan merencanakan pembangunan 10 unit halte untuk trans Medan, Binjai dan Deli Serdang (Mebidang) dengan menelan anggaran Rp1,2 miliar dari APBD 2014. Sebelum tahun 2014, Dishub Medan juga sudah membagun 10 unit halte di 10 titik di Kota Medan.
Sekretaris Eksekutif Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Sumut, Rurita Ningrum mengaku menyayangkan penganggaran halte senilai Rp1,2 miliar.
Rurita menilai, harusnya Dishub Medan terlebih dulu mengevaluasi kinerja pada pembangunan halte Trans-Medan yang kini kondisinya rusak parah dan tak terawat.
“Jangan ada kesan bahwasanya pembangunan di Dishub Medan berorientasi pada proyek. Belum kelar persoalan lama, malah ingin mengerjakan proyek baru,” ujar Rurita.
Menurutnya, pembangunan halte yang ada saat ini terkesan mubazir karena tak berfungsi sama sekali. Lalu, sambungnya, untuk apa lagi Dishub Medan kembali mengalokasikan Rp1,2 miliar hanya untuk pembangunan halte baru.
“Nantinya kita khawatir, Kota Medan menjadi kota halte berkarat dengan besi tuanya,” katanya. Di bagian lain, Rurita juga menganggap anggaran Rp1,2 miliar untuk halte itu terlalu besar.
“Tentu saja terlalu besar anggaran itu. Sementara halte yang lama juga telah dibangun tetapi tidak pernah terawat,” katanya lagi.
Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Medan, Rendwad Parapat ketika dikonfirmasi mengakui pihaknya tidak ada menganggarkan pembangunan halte pada 2013.
“Tahun 2013 tidak jadi digunakan karena defisiensi anggaran. Semua anggaran dipulangkan. Yang ada pembangunan halte di tahun 2012,” ungkap Rendward didampingi Kabid Sarana dan Prasarana Dishub Medan, Suriono.
Namun Renward membenarkan pihaknya mengalokasikan Rp1,2 miliar untuk pembangunan 10 unit halte trans Mebidang. Dari anggaran itu juga, Dishub Medan akan menggunakannya untuk rehab terhadap 10 unit halte yang telah dibangun pada tahun sebelumnya.
Suriono menambahkan, pembangunan itu baru akan dilakukan tender, dan prosesnya masih sedang berjalan. “Masih akan ditenderkan. Pemenangnya belum ada, karena masih dalam tahab proses tender,” sebutnya. (Red/GS/Mdn)
Posting Komentar
Posting Komentar