LABURA | GLOBAL SUMUT-Kepala Sekolah ( Kepsek) tingkat
SMP dan SMA Se Kabupaten Labuhanbatu Utara , dikutip dana sebesar Rp. 1.500.000
/ Kepsek untuk biaya pendidikan pesantren kilat untuk anak murid SMP dan SMA.
Tingkat anak SMP dilaksanakan di SMP Kualuh Aek Kanopan sementara untuk tingkat
anak SMA dilaksanakan di SMA Muhammadyah Aek Kanopan, semua kegiatan itu
dilaksanakan sebelum menjelang hari raya Idul Fitri yang lalu.
Sejumlah Kepsek yang dikofirmasi
GLOBALSUMUT.COM terkait pengutipan uang pesantren itu, Senin(25/8) mengatakan ,
“ Kami memang sangat merasa beratlah dibebankan untuk biaya itu. Karena yang
melaksanakan pesantren Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Tingkat II Kabupaten”
Sampurna Rambe Kabiddikmen Kabupaten
Labuhanbatu Utara, yang dikonfirmasi GS terkait pengutipan dana pesantren kilat
itu. Dengan tegas , Sampurna mengatakan , memang benar dilakukan pengutipan
biaya pesantren kilat tingkat SMP dan SMA itu, sebab, karena tidak adanya dalam
anggaran untuk kegiatan itu.Dan yang melakukan pengutipan itu, bukan Dinas
Pendidikan , tetapi Komite sekolah masing-masinglah yang mengutipnya .Sampurna
menlanjutkan , untuk mensukseskan pesantren kilat itu , “ say pribadi menyumbang
sebesar Rp. 5.000.000 untuk kegiatan itu.
“ Saya sendiri bisa
mempertanggungjawabkan kegiatan itu, bahkan diauditpun saya siap, karena kegiatan itu tidak ada
dianggarkan dan saya pribadi menyumbang sebesar Rp.5.000.000 ”
Salah seorang aktivis bidang
pendiidikan Jhonson Hutahulu yang dimintai keterangannya terkait pengutipan
biaya pesantren kilat pada Kepsek, dengan tegas Jonson mengatakan pada GS, seluruh biaya untuk pendidikan itu sudah
ditampung dalam anggaran , baik itu dalam APBD dan APBN, sehingga menteri
pendidikan telah mengatakan dalam surat edarannya, tidak diperbolehkan
melakukan pengutipan pada sekolah sekolah dalam bentuk dalil apapun.kata
Jhonson.
Dalam hasil investigasi kami di daerah Kabupaten Labura, Jhonson menuding
keras kebijakan yang diambil Kabiddikmen. Sebab, dari berbagai sumber yang kami
peroleh Kepsek, Kabiddikmen Labura sangat meresahkan setiap kepala sekolah.
Baik itu, terkait pengadaan paket rehabilitasi dan juga pembangunan
perpustakaan, karena dalam kegiatan itu semuanya , Kepsek hanya lah sebagai “
Tumpal”, karena mendapat tekanan dari oknum Dinas Pendidikan.
Memang sangat bagus diadakan
pesantren kilat tingkat SMP dan SMA itu , untuk mempererat hubungan silaturahmi
antar pelajar di Kabupaten Labura. Tetapi, judul iutu jangan dijadikan menjadi
“ objek” untuk meraup keuntungan. Coba kita kalikan snediri , berapa sekolah
tingkat SMP dan SMA, sudah berapa uang yag telah dikumpulkan. Sementara
kegiatanya dilaksanakan disekolahnya.
Sekedar mengingat Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Labura merealisasikan anggaran sebesar Rp.261.945.399.522,00
TA 2013 yakni belanja langsung sebesar Rp.187.465.570.641 dan belanja tidak
langsung sebesar Rp.12.145.944.917 serta
belanja UP/GU sebesar Rp.3.548.029.428, dan
Belanja TU sebesar Rp.3.121.824.250.
Diminta pada Pemmerinath KabuapetnLabura, H
Kharuddin Syah SE (Bupati),agar meninjau kembali jabtan yangadadi Dinas
Pendidikan Kabupaten Labura, sebab, oknum –oknum Dinas Penbdidkan Tingkat II dituding selaku meresahkan Kepala Sekolah
dalam kegiatan pendidikan , baik sarana dan prasarana Pendidikan .(Andika
Sirait/Labura)
Posting Komentar
Posting Komentar