MEDAN
LABUHAN | GLOBAL SUMUT - Buntut terjadinya aksi demo puluhan wartawan di Mapolsekta
Medan Labuhan, Rabu sore (06/08) gara-gara Kapolsekta Medan Labuhan
Kompol Ronny Oktavianus Sitompul dinilai melecehkan profesi wartawan
serta melakukan pengusiran, Sekjen DPP. Forum Komunikasi Wartawan
Indonesia (Forkomwari) Abu Hasan Asyari menegaskan,prilaku seorang
Oknum perwira polisi bernama Ronny Oktavianus Sitompul tak layak sebagai
panutan sebab dirinya sebagai pejabat publik dinilai telah mengangkangi
UU Pers maupun motto polisi yang senantiasa selaku pengayom, pelindung,
serta pelayan masyarakat.
Padahal
kesehariannya wartawan itu sebagai mitra polisi, bak kata pepatah
polisi tanpa wartawan bagai sayur tanpa garam begitu juga
sebaliknya, sebab antar kedua profesi ini sebenarnya saling membutuhkan
bukan saling bermusuhan, untuk itulah Forkomwari mendesak agar
Kapoldasu segera mencopot oknum Kapolsekta Medan Labuhan yang dinilai
arogan tersebut sehingga institusi Polri tak tercemar akibat
ulah segelintir oknum polisi nakal tersebut.
ulah segelintir oknum polisi nakal tersebut.
Awalnya,
Kapolsek Medan Labuhan Kompol Ronny Oktavianus Sitompul sempat
marah-marah mengajak duel oknum wartawan saat dikonfirmasikan soal
tangkap lepas sejumlah kasus pidana di wilayah hukum Polsek Medan
Labuhan.
Salah
satu tersangka yang berhasil dibebaskan Kapolsek Medan Labuhan adalah
tersangka A.Simangusong (45) warga jalan Paku, Kelurahan Tanah 600,
Medan Marelan terlibat kasus melakukan pencurian di jalan Platina,
Kelurahan Titipapan. Tersangka melakukan aksinya dengan cara memecahkan kaca mobil korban dan langsung
menggambil Laktop didalam mobil tersebut.
Karena dibayangi uang jutaan yang akan diberikan pihak keluarga tersangka, akhirnya pria yang memiliki pangkat melati di pundaknya mendantagani surat penangguhan terhadap tersangka.Bukan itu saja,
masih banyak juga tersangka yang ditangguhkan dengan nilai nominal sejumlah uang yang mencapai jutaan rupiah sepertinya hukum dapat ditebus dengan uang.
Saat dikonfirmasi, Selasa ( 05/08) sekira pukul 18.00 wib oleh sejumlah wartawan, terkait banyaknya tahanan yang ditangguhkan,Kapolsek Medan Labuhan yang memiliki tato huruf R di tanganya itu
malah berang dan langsung mengusir wartawan untuk keluar dari Polsek Medan Labuhan.
"Kalian wartawan itu orang bodoh dan tidak ada apa-apanya, kalau memang kalian tidak senang, lebih baik wartawan berantam saja dengan aku," ujar Kapolsek dengan nada emosional.
Mendengar ucapan yang dilontarkan perwira yang mengaku akrab dengan orang nomor di wilayah hukum Polres Pelabuhan Belawan. para masyarakat yang membuat pengaduan merasa tidak simpatik mendengar ucapan yang dilontarkan oleh seorang Kapolsek didepan anggotanya.
"Kapolsek apa itu, ngomongnya kok begitu, yang namanya seorang pejabat saat dikonfirmasi seharusnya memberikan jawaban, bukan malah menganjak orang untuk berantam. Apa udah jago kali dia rupanya, kalau udah jago kali dia. tangkap itu para pemain judi samkwang di kota Bangun atau pencuri dan perampok yang masih banyak berkeliaran.bukan malah ngajak orang untuk berantam," Ujar Samsul.
Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Aswin Sipayung saat dikonfirmasi wartawan terkait ulah anggotanya yang mengajak wartawan untuk berantam mengatakan, tugasnya wartawankan menulis peristiwa yang ada," kalau memang wartawan yang konfirmasi diajak berantam ya, sudah silakan saja ditulis beritanya. Saya juga sudah gerah melihat Kapolsek Medan Labuhan itu yang anggar sok jago. sudah berapa kali dirinya ribut dengan wartawan. Kalau Memang dirinya tidak mau dikonfirmasi lebih baik dirinya tidak usah jadi Kapolsek," Ujar Kapolres Belawan yang masih muda energik tersebut.(Abu/Man/Nur/Wag).
Karena dibayangi uang jutaan yang akan diberikan pihak keluarga tersangka, akhirnya pria yang memiliki pangkat melati di pundaknya mendantagani surat penangguhan terhadap tersangka.Bukan itu saja,
masih banyak juga tersangka yang ditangguhkan dengan nilai nominal sejumlah uang yang mencapai jutaan rupiah sepertinya hukum dapat ditebus dengan uang.
Saat dikonfirmasi, Selasa ( 05/08) sekira pukul 18.00 wib oleh sejumlah wartawan, terkait banyaknya tahanan yang ditangguhkan,Kapolsek Medan Labuhan yang memiliki tato huruf R di tanganya itu
malah berang dan langsung mengusir wartawan untuk keluar dari Polsek Medan Labuhan.
"Kalian wartawan itu orang bodoh dan tidak ada apa-apanya, kalau memang kalian tidak senang, lebih baik wartawan berantam saja dengan aku," ujar Kapolsek dengan nada emosional.
Mendengar ucapan yang dilontarkan perwira yang mengaku akrab dengan orang nomor di wilayah hukum Polres Pelabuhan Belawan. para masyarakat yang membuat pengaduan merasa tidak simpatik mendengar ucapan yang dilontarkan oleh seorang Kapolsek didepan anggotanya.
"Kapolsek apa itu, ngomongnya kok begitu, yang namanya seorang pejabat saat dikonfirmasi seharusnya memberikan jawaban, bukan malah menganjak orang untuk berantam. Apa udah jago kali dia rupanya, kalau udah jago kali dia. tangkap itu para pemain judi samkwang di kota Bangun atau pencuri dan perampok yang masih banyak berkeliaran.bukan malah ngajak orang untuk berantam," Ujar Samsul.
Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Aswin Sipayung saat dikonfirmasi wartawan terkait ulah anggotanya yang mengajak wartawan untuk berantam mengatakan, tugasnya wartawankan menulis peristiwa yang ada," kalau memang wartawan yang konfirmasi diajak berantam ya, sudah silakan saja ditulis beritanya. Saya juga sudah gerah melihat Kapolsek Medan Labuhan itu yang anggar sok jago. sudah berapa kali dirinya ribut dengan wartawan. Kalau Memang dirinya tidak mau dikonfirmasi lebih baik dirinya tidak usah jadi Kapolsek," Ujar Kapolres Belawan yang masih muda energik tersebut.(Abu/Man/Nur/Wag).
Posting Komentar
Posting Komentar