BELAWAN | GLOBAL SUMUT- Pihak Kecamatan Belawan Kewalahan dengan keberadaan
belasan PKL yang berjualan di lintasan KA serta badan Jalan Sumatera
Belawan. Aksi nekat membuka lapak jualan para pedagang tersebut kini
bahkan malah terus bertambah, kabu (07/08/2014).
Melalui selulernya Camat Belawan, Said mengakui, Pihak Kecamatan Belawan sampai saat ini kewalahan dengan keberadaan PKL yang membuka lokasi jualannya dilintasan KA dan badan Jalan Sumatera Belawan.
"Nggak mungkin pedagang siang malam kita awasi terus Bang, Sebelumnya sudah kita beri himbauan untuk tidak mempergunakan Rel KA untuk berjualan namun mereka tetap membandel. Kalau diusir hari ini besok pasti mereka datang lagi. Nanti kita perintahkan Lurah untuk segera menertibkan PKL segera mungkin,"tegas Said.
Sampai saat ini aksi yang dilakukan para PKL yang membuka lapaknya di lintasan kereta api tersebut sangat mengganggu perlintasan gerbong KA saat melintas serta para pengguna jalan raya. Padahal kegiatan para PKL tersebut dapat berakibat mengancam keselamatan jiwa mereka sendiri.
Menurut Rasta (49), lokasi berjualan yang dipergunakan para PKL di lintasan KA dikarenakan tidak adanya lagi lapak didalam pasar tradisional Kapuas. Selain terlalu mahalnya harga lokasi di dalam pasar, lapak jualan pun jarang didatangi calon pembeli."Coba pikir Pak! Kalau kita ke dalam harga lapak mahal sekali. Sementara yang kita jual hanya sayur-sayuran," kata Rasta.(red)
Melalui selulernya Camat Belawan, Said mengakui, Pihak Kecamatan Belawan sampai saat ini kewalahan dengan keberadaan PKL yang membuka lokasi jualannya dilintasan KA dan badan Jalan Sumatera Belawan.
"Nggak mungkin pedagang siang malam kita awasi terus Bang, Sebelumnya sudah kita beri himbauan untuk tidak mempergunakan Rel KA untuk berjualan namun mereka tetap membandel. Kalau diusir hari ini besok pasti mereka datang lagi. Nanti kita perintahkan Lurah untuk segera menertibkan PKL segera mungkin,"tegas Said.
Sampai saat ini aksi yang dilakukan para PKL yang membuka lapaknya di lintasan kereta api tersebut sangat mengganggu perlintasan gerbong KA saat melintas serta para pengguna jalan raya. Padahal kegiatan para PKL tersebut dapat berakibat mengancam keselamatan jiwa mereka sendiri.
Menurut Rasta (49), lokasi berjualan yang dipergunakan para PKL di lintasan KA dikarenakan tidak adanya lagi lapak didalam pasar tradisional Kapuas. Selain terlalu mahalnya harga lokasi di dalam pasar, lapak jualan pun jarang didatangi calon pembeli."Coba pikir Pak! Kalau kita ke dalam harga lapak mahal sekali. Sementara yang kita jual hanya sayur-sayuran," kata Rasta.(red)
Posting Komentar
Posting Komentar