LABURA | GLOBAL SUMUT-Proses tender yang transfaran seharusnya menjadi keinginan
masyarakat Labura agar berjalan baik sesuai mekanisme dan aturan yang ada ,
tapi hal ini di cederai pihak-pihak yang bakal mengancam tatanan di Labura.
Berbagai elemen baik di labura maupun di Kota Medan yang telah mengetahui
kericuhan saat menghadiri undangan ULP bagi peserta lelang sangat mengecam aksi
brutal dan anarkis sekelompok orang yang mengaku-ngaku dan tidak senang hati atas
dugaan penetapan harga lebih rendah atas beberapa paket proyek menurut info
lapangan . Sikap langsung merampas dan menyerang peserta undangan verifikasi
lelang korban Muammer Harahap warga Medan yang di aniaya secara beramai-ramai
Jum’at (15/8 ) Saat ia menuju gedung ULP di jalan utama Wonosari Kel. Aek
Kanopan mengalami cedera di sebahagian wajah dan tubuhnya akhirnya melaporkan
hal ini ke Mapolsek Kualuh Hulu, dengan No LP /371/VIII/2014.Kualuh Hulu. Hasil
investigasi dan informasi yang di dapat menyebutkan bahwa sejak awal sekelompok orang memang sudah menanti kedatangannya MH,
sehingga begitu MH tiba langsung di sergap beramai ramai.
Keterangan
Muammer Harahap(korban) usai membuat laporannya bahwa penganiayaan dan
perampasan berkas kelengkapan perusahaan kami terindikasi berkaitan dengan ke
ikut sertaan mereka dalam pelelangan secara electronika yang kegiatannya di
langsungkan oleh Unit Layanan Pengadaan
( ULP ) Labura. Bahkan secara profesional
kami telah melakukan gugatan ke pengadilan Tata Usaha Negara ( PTUN ) atas SPBJ proyek di dinas PU dan
mengikutinya secara tata tertib aturan yang di tetapkan.
Kita merasa aneh melihat Labura ini yang
kelihatan masih picik dalam penyelesaian proses, kuat dugaan ada segelintir
orang yang terlalu memaksakan kehendak bermain di belakang layar, dampaknya
pasti bagi nama buruk Kabupaten jelas ini sebagai cermin buruk bagi masa depan
pembangunan di Labura. Kami akan tetap menindak lanjuti hal anarkis ini, dan
meminta aparat penegak hukum sesegera mungkin menangkap pelaku, agar terbongkar
siapa aktor di belakang aksi yang tak pantas ini, ungkap aktifis ini serius..
Menanggapi hal ini Sekjend LSM PERKARA Labura M.Nasution Sabtu (16/8) Angkat Bicara kejadian ini bukanlah hal sepele
selayaknya pihak ULP bukan saja menghadirkan Satpol PP tapi mengikut sertakan
POLRI dalam menjaga kekondusifan proses lelang
yang menggunakan dana APBN uang rakyat. Kita khawatir nama Labura bakal
tercoreng nantinya padahal ini hanya ulah segelintir orang , Masik banyak jalan
bijaksana dalam penyelesaian masalah ini begitulah jika kurang memahami aturan,ujung
–ujungnya kejadian ini menjadi buah bibir masyarakat yang kurang mengetahui,menjadi isu hangat tak sedap atas
kekuasaan di Labura ini. Padahal kebenaran itu belum pasti “ Ungkap
Sekjend menyesalkan.
Ketika di konfirmasi kepada Kepala ULP
Setiawan ST terkait masal ini belum berhasil hingga berita ini di terbitkan Jum’at ( 15/8) .ketua regu
Satpol PP Misnan yang ditanya
mengatakan“ Saat
kejadian dirinya lagi keluar sebentar karena ada urusan, menurut
keterangan anggotanya kejadiannya
tersebut bukan di dalam gedung kami . “ ( Tan/Labura )
Posting Komentar
Posting Komentar