MEDAN | GLOBAL SUMUT-Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu) Tengku Erry Nuradi
meminta Wakil Presiden terpilih Jusuf Kalla (JK) melanjutkan program
pembangunan pembangkit listrik 10 ribu Megawatt saat menjabat Wakil
Presiden mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Program
tersebut sangat mendesak, karena Sumut mengalami krisis listrik
berkepanjangan dalam 5 tahun terakhir.
Harapan tersebut terungkap saat JK bertemu dengan Wakil Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi dalam acara berbuka puasa bersama dengan DPP Kamar Dagang dan Industri (Kadin) dan DPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dikediaman Wakil Bendahara Umum (Wabendum) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Erwin Aksa di Jalan Sukabumi No 21, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (21/7/2014) malam.
Turut hadir dalam acara itu Menteri Perindustrian dan Perdagangan Muhammad Lutfi, Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo, Ketua DPP Kadin Suryo Bambang Sulisto, Ketua DPP HIPMI, pengusaha yang juga adik JK, Halim Kalla, pengusaha toserba Abdul Latif dan sejumlah tokoh dan pengurus Kadin dan HIPMI lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, JK menuturkan akan merealisasikan program pembangunan pembangkit listrik nasional dengan daya 10 ribu megawatt dalam periode 3 tahun. Pembangkit tersebut tersebar di sejumlah daerah, terutama yang mengalami krisis pasokan daya listrik. Langkah strategis tersebut menyahuti kebutuhan listrik nasional yang terus meningkat tiap tahunnya, seiring pertumbuhan permintaan dari masyarakat dan kalangan industri.
“Dalam perbincangan, Pak JK sempat menyinggung tentang program pembangunan pembangkit listrik 10 ribu megawatt dalam 3 tahun yang sebelumnya belum sempat terealisasi dengan maksimal saat menjabat Wapres mendampingi Pak SBY dulu," sebut Erry di Medan, Rabu (23/7/2014).
Menanggapi rencana itu, Erry mengatakan, program pembangunan pembangkit listrik tersebut menjadi harapan baru bagi daerah yang kini mengalami krisis listrik, seperti di Sumut. Namun JK tidak merinci, apakah program itu merupakan bagian dari upaya dalam memaksimalkan sumber daya energi nasional yang dicanangkan dalam kabinet Jokowi-JK nantinya.
“Pak JK tidak merinci secara detil. Beliau hanya menyatakan program itu sempat digagas, namun belum sempat terealisasi secara maksimal," terang Erry.
Dalam kesempatan yang sama, JK juga menegaskan, pertarungan pilpres telah selesai. Dengan begitu, kebersamaan harus dijalin kembali demi kejayaan NKRI di masa mendatang.
"Pak JK mengajak seluruh rakyat Indonesia saling dukung demi terlaksananya pembangunan yang merata di seluruh daerah,” ujar Erry.
Erry juga mengatakan, dalam kesempatan buka puasa tersebut, JK mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Sumut yang telah menyukseskan pelaksanaan pilpres dan menjaga keamanan pasca penjoblosan dan penghitungan suara di Sumut, kepada baik yang mendukung pasangan nomor urut 2 Jokowi-JK maupun pendukung pasangan Prabowo-Hatta.
“Usai pilpres, tugas berat sudah menanti. Pak JK menyatakan, Indonesia harus bangkit dari ketertinggalan, setidaknya mengejar dari sejumlah negara ASEAN yang lebih dahulu maju,” ucap Erry. (GS-01)
Harapan tersebut terungkap saat JK bertemu dengan Wakil Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi dalam acara berbuka puasa bersama dengan DPP Kamar Dagang dan Industri (Kadin) dan DPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dikediaman Wakil Bendahara Umum (Wabendum) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Erwin Aksa di Jalan Sukabumi No 21, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (21/7/2014) malam.
Turut hadir dalam acara itu Menteri Perindustrian dan Perdagangan Muhammad Lutfi, Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo, Ketua DPP Kadin Suryo Bambang Sulisto, Ketua DPP HIPMI, pengusaha yang juga adik JK, Halim Kalla, pengusaha toserba Abdul Latif dan sejumlah tokoh dan pengurus Kadin dan HIPMI lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, JK menuturkan akan merealisasikan program pembangunan pembangkit listrik nasional dengan daya 10 ribu megawatt dalam periode 3 tahun. Pembangkit tersebut tersebar di sejumlah daerah, terutama yang mengalami krisis pasokan daya listrik. Langkah strategis tersebut menyahuti kebutuhan listrik nasional yang terus meningkat tiap tahunnya, seiring pertumbuhan permintaan dari masyarakat dan kalangan industri.
“Dalam perbincangan, Pak JK sempat menyinggung tentang program pembangunan pembangkit listrik 10 ribu megawatt dalam 3 tahun yang sebelumnya belum sempat terealisasi dengan maksimal saat menjabat Wapres mendampingi Pak SBY dulu," sebut Erry di Medan, Rabu (23/7/2014).
Menanggapi rencana itu, Erry mengatakan, program pembangunan pembangkit listrik tersebut menjadi harapan baru bagi daerah yang kini mengalami krisis listrik, seperti di Sumut. Namun JK tidak merinci, apakah program itu merupakan bagian dari upaya dalam memaksimalkan sumber daya energi nasional yang dicanangkan dalam kabinet Jokowi-JK nantinya.
“Pak JK tidak merinci secara detil. Beliau hanya menyatakan program itu sempat digagas, namun belum sempat terealisasi secara maksimal," terang Erry.
Dalam kesempatan yang sama, JK juga menegaskan, pertarungan pilpres telah selesai. Dengan begitu, kebersamaan harus dijalin kembali demi kejayaan NKRI di masa mendatang.
"Pak JK mengajak seluruh rakyat Indonesia saling dukung demi terlaksananya pembangunan yang merata di seluruh daerah,” ujar Erry.
Erry juga mengatakan, dalam kesempatan buka puasa tersebut, JK mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Sumut yang telah menyukseskan pelaksanaan pilpres dan menjaga keamanan pasca penjoblosan dan penghitungan suara di Sumut, kepada baik yang mendukung pasangan nomor urut 2 Jokowi-JK maupun pendukung pasangan Prabowo-Hatta.
“Usai pilpres, tugas berat sudah menanti. Pak JK menyatakan, Indonesia harus bangkit dari ketertinggalan, setidaknya mengejar dari sejumlah negara ASEAN yang lebih dahulu maju,” ucap Erry. (GS-01)
Posting Komentar
Posting Komentar