MEDAN
| GLOBALSUMUT-Kakanwil Kemenagsu Drs H Abdul Rahim MHum mengatakan, bulan suci
Ramadhan 1435 H ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembangunan
spiritual umat Islam.“Di samping membutuhkan pembangunan material, umat Islam juga
membutuhkan pembangunan spiritual dalam membentuk karakter,” katanya
kepada sejumlah wartawan di Medan, kemarin.
Menurutnya, secara faktual di masyarakat terjadi perubahan
nilai-nilai sangat signifikan. Yakni, dulunya masyarakat muslim sangat
dekat dengan kegiatan-kegiatan keagamaan/spiritual, namun sekarang lebih
mengarah kepada materialistik.
Karenanya, sambung H Abdul Rahim, selama sebulan penuh berpuasa di
bulan suci Ramadhan yang penuh rahmat dan berkah ini diharapkan umat
Islam dapat menjadikannya sebagai bulan pembinaan keagamaan/spiritual,
mental dan karakternya. Apalagi, selama 11 bulan manusia cenderung
berkomunikasi dengan sesamanya yang terkadang melupakan Allah SWT.“Jadi, perlu adanya keseimbangan kehidupan seorang muslim dan mukmin.
Ini sebagaimana ditegaskan Rasulullah SAW dalam Haditsnya yang bermakna
:”Berbuatlah untuk duniamu, seolah-olah engkau akan hidup
selama-lamanya. Tetapi, berbuatlah untuk Akhiratmu, seolah-olah engkau
akan mati esok hari”, jelasnya.
Untuk itu, katanya, umat Islam agar dapat memanfaatkan sebaik mungkin
kedatangan bulan suci Ramadhan dengan selalu menjalin silaturahmi,
meningkatkan ukhuwah Islamiyah dan kebersamaan. Selain itu, dapat
memperbanyak infak dan sedekah serta berzakat, karena Allah SWT
menegaskan dalam Alquran bahwa seorang mukmin yang berinfak, maka
laksana pohon yang tumbuh 7 tangkai yang setiap tangkainya menghasilkan
100 biji, yang jika ditotal berjumlah 700 biji atau 700 kebaikan.
KEGIATAN KEAGAMAAN
Ketika disinggung tentang keberadaan masjid selama bulan suci
Ramadhan untuk memakmurkannya, Kakanwil Kemenagsu H Abdul Rahim
mengatakan, sebenarnya keberadaan dan fungsi masjid bukan saja sebagai
tempat beribadah, tetapi dapat dimanfaatkan untuk kegiatan-kegiatan
keagamaan yang strategis..
Misalnya, lanjutnya, di masjid bisa dibicarakan tentang kegiatan
sosial-kemasyarakatan mencakup pemberdayaan ekonomi umat yang semuanya
harus didukung masyarakat muslim.
“Jadi, apa yang disampaikan Pak Gubsu pentingnya masjid dimanfaatkan
untuk kegiatan-kegiatan keagamaan patut didukung semua pihak. Sehingga,
masjid dapat menjadi pusat pertemuan umat Islam. Bahkan, di masjid bisa
dibicarakan tentang ‘bedah rumah’ yang rumahnya rusak. Jadi, masjid
merupakan tempat strategis membicarakan tentang keumatan,” sebutnya.
(GS-01)
Posting Komentar
Posting Komentar