MEDAN | GLOBAL SUMUT-Wakil Gubernur
Sumatera Utara (Wagubsu), Ir. H. Tengku Erry Nuradi, MSi meminta
Pembangkit Listrik tenaga Uap (PLTU) Pangkalan Susu, segera beroperasi.
Daya PLTU Pangkalan Susu diharapkan mengurangi krisis listrik di
Sumatera Utara (Sumut).
Harapan itu disampaikan Wagubsu Tengku Erry Nuradi saat menerima audiensi General Manager
(GM) PT. Indonesia Power UBOH PLTU Pangkalan Susu, Fardin Hasibuan, di
kantor Gubernur Sumut, Jl. Diponegoro Medan, Senin (2/6/2014). Hadir
Manajer Pemeliharaan PT Indonesia Power UBOH PLTU Pangkalan Susu Andi
Agung Bawono.
Dalam
kesempatan tersebut, Erry mengatakan, Sumut mengalami devisit listrik
sejak 5 tahun terakhir. Dalam dua tahun belakangan, Sumut mengalami
kekurangan daya dalam kondisi normal mencapai 150 Megawatt. Sementara
pada beban puncak dapat mencapai 450 Megawatt, terutama saat proses pemeliharaan genset PLN.
"Kebutuhan listrik Sumut mencapai 1.650 Megawatt. Pembangkit yang ada saat ini
tidak mencukupi kebutuhan masyarakat. Saya berharap PLTU segera
beroperasi agar dapat menyuplai kebutuhan listrik masyarakat,harap
Erry.
Secara luas Erry memaparkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut telah meminta PLN untuk segera melakukan langkah strategis
mencari solusi krisis listrik. Salah satu upaya yang ditempuh PT. PLN
Wilayah I Sumbagut adalah dengan menyewa genset dan menjalin kerjasama
dengan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Naga Raya, Aceh dengan
bantuan suplay daya listrik sebesar 100 Megawatt.
Selain itu, Pemprov Sumut juga meminta dipasokan listrik dari PT. Inalum Asahan sebesar 120 Megawatt. Tetapi karena volume air Danau Toba
tidak stabil hingga mengurangi kemampuan turbin, PT. Inalum hanya mampu
menyuplay daya sekitar 40 Megawatt. Daya ini jauh dari kebutuhan,"
tambah Erry.
"Pengoperasian
PLTU Pangkalan Susu menjadi salah satu solusi agar Sumut segera keluar
dari krisis listrik berkepanjangan, terutama menyambut bulan suci
Ramadahan dan Lebaran yang telah diambang pintu," ujar Erry.
Lebih lanjut Erry berharap, PT Indoneisa Power sebagai
investor pembangunan PLTU Pangkalan Susu, segera menyelesaikan sejumlah
kendala dalam pengoperasian, salah satunya pembangunan transmisi yang
belum rampung akibat masalah pembebasan lahan warga. Operasional PTLTU
Pangkalan Susu juga nantinya harus memperhatikan lingkungan dan
masyarakat sekitar.
"Informasi
yang saya terima, dari 50 tower tranmisi, ada beberapa tower yang
melintasi pemukiman warga. Ironisnya, warga menolak pembebasan lahan
untuk transmisi. Kendala ini harus segera mendapat penyelesaian yang
bijak. Operasional PLTU bisa berjalan tanpa merugikan masyarakat," harap
Erry.
Dalam
waktu dekat, ada 3 pembangkit listrik yang akan beroperasi yakni
Pembangkit Listrik Labuhan Angin, Sarullah dan PLTA Asahan 3 dengan daya
ketiganya mencapai 1000 Megawatt. Ketiga pembangkit tersebut akan
dikelola oleh PT. PLN Wilayah I Sumbagut.
"Kebutuhan
listrik di Sumut meningkat 7 persen tiap tahun. Artinya, daya yang
harus disiapkan tiap tahun mencapai 120 Megawatt. Jika tidak, Sumut akan
terus dilanda masalah listrik berkepanjangan," papar Erry.
Sementara GM PT. Indonesia
Power PLTU UBOH Pangkalan Susu, Fardin Hasibuan mengatakan, berdasarkan
rencana sebelumnya, PLTU Pangkalan Susu sudah beroperasi awal Oktober
mendatang.
"Dalam
tahap awal, PLTU Pangkalan Susu akan mampu menyuplay daya listrik 200
Megawatt. Tetapi jika sudah penuh, bisa menyuplai daya sedikitnya 400
Megawatt," sebut Fardin.(GS-01)
Posting Komentar
Posting Komentar