Aktivis : Tangkap Manager SPBN
MEDAN LABUHAN | GLOBAL SUMUT-Rentannya
penyimpangan peruntukan solar bersubsidi nelayan yang disalurkan pengelola SPBN
kepada mafia BBM terjawab sudah. Pasalnya PT. AKR Corporindo Tbk sebagai
perusahaan pendistribusian BBM tersebut tidak transparan melaporkan jumlah
kouta solar yang didistribusikan ke SPBN. Akibatnya puluhan ton BBM solar
bersubsidi untuk nelayan dinikmati mafia BBM. Kamis (5/6/2014).
Seperti yang
dikatakan Kadis Pertanian dan Kelautan kota Medan Ahyar melalui stafnya Rijal
pada wartawan melalui telepon selularnya. Rijal mengaku pihaknya tidak mendapat
laporan jumlah kouta BBM solar bersubsidi untuk nelayan kota Medan. “Sampai
sekarang pihak PT. AKR tidak ada melaporkan jumlah kouta BBM solar bersubsidi
untuk nelayan kota Medan, sehingga Distanla Medan sulit melakukan pendataan dan
pengawasan”. Kata Rijal.
Keterangan yang
dihimpun di lapangan, PT. AKR Corporindo, Tbk mendistribusikan BBM solar
bersubsidi untuk nelayan kota Medan 100 ribu liter/hari, masing-masing di SPBN
Kelurahan Bagan Deli 20 ribu liter, SPBN Kelurahan Belawan Lama (Pajak
Baru-red) 20 ribu liter, SPBN Kelurhan Belawan Bahari 20 ribu liter, SPBN
Kelurahan Labuhan Deli jalan Young Panah Hijau 20 ribu liter, dan SPBN di
Kelurahan Nelayan Indah 20 ribu liter/hari.
Nelayan kota Medan
yang terdata di Distanla Medan yang mendapatkan BBM solar bersubsidi (Nelayan
fiktif-red) berdasarkan surat sampan berjumlah 1500 dengan pemakaian BBM
rata-rata 30 liter/hari. Dari jumlah tersebut tercatat penyimpangan BBM solar
bersubsidi sekitar 55 ribu liter/hari.
Tangkap Manager SPBN.
Terpisah, aktivis
kota Medan SR. Saragih pada media ini melalui telepon selularnya, Kamis
(5/6/2014) minta manager SPBN ditangkap. “Kita minta Poldasu segera tangkap
Manager SPBN di Medan Utara yang kerap melakukan penyimpangan BBM solar nelayan
bersubsidi, seperti SPBN di Kelurahan Nelayan Indah Kecamatan Medan Labuhan”.
Kata Saragih.
Kita sudah
investigasi ke SPBN Nelayan Indah lanjut Saragih, pihak kita temukan sejumlah
becak bermotor yang mengangkut solar nelayan subsidi dari SPBN itu, yang
selanjutnya dibawa ke gudang pengoplosan atau penimbunan BBM di Pekan Labuhan,
artinya BBM solar nelayan bersubsidi dari SPBN tersebut bukan disalurkan kepada
nelayan melainkan kepada mafia BBM. Jelas Saragih.
Manager service PT.
AKR Corporindo Medan Riadi ketika dikonfirmasi melalui telepon selularnya, Rabu
(4/6/2014) tidak menjawab. Melalui pesan singkat SMS, Riadi tetap diam. [GS-10].
Posting Komentar
Posting Komentar