BELAWAN | GLOBAL SUMUT-Tragis menimpa Joi Hutabalian (30). Bapak 3 anak warga Jalan
Pelabuhan Gg Sawita Kencana Lingkungan 14 Belawan, Medan, Sumatera Utara, tewas bersimbah darah minggu malam (9/6). Joi Hutabalian tewas
disamurai oleh Johan alias Dedek alias Awi (28), tetangganya. Joi dibantai hanya gara-gara punya hutang (tagihan) perbaikan sepeda motor
kepada Awi.
Informasi yang dihimpun media ini disekitar lokasi mengatakan, bahwa korban yang sehari-harinya bekerja di PT waruna bagan deli telah menempati rumah sewanya tersebut selama lebih kurang satu tahun demikian juga dengan pelaku telah menempati rumah sewanya selama dua tahun, "korban dan pelaku adalah bertetangga kalau pelaku yang kami tahu bekerja di pergudangan ikan di Gabion Belawan, namun kalau mengenai apa motif hingga pelaku tega menghabisi korban kami tidak mengetahui secara persis bang, sebab kejadiannya berlangsung tengah malam, namun kami masih sempat melihat korban tergeletak dengan bersimbah darah dengan tiga luka tebasan senjata tajam di lengan, wajah dan tengkuknya", ujar priono dan istrinya yang tinggal hanya berjarak beberapa rumah dari rumah korban dan pelaku.
Informasi yang dihimpun media ini disekitar lokasi mengatakan, bahwa korban yang sehari-harinya bekerja di PT waruna bagan deli telah menempati rumah sewanya tersebut selama lebih kurang satu tahun demikian juga dengan pelaku telah menempati rumah sewanya selama dua tahun, "korban dan pelaku adalah bertetangga kalau pelaku yang kami tahu bekerja di pergudangan ikan di Gabion Belawan, namun kalau mengenai apa motif hingga pelaku tega menghabisi korban kami tidak mengetahui secara persis bang, sebab kejadiannya berlangsung tengah malam, namun kami masih sempat melihat korban tergeletak dengan bersimbah darah dengan tiga luka tebasan senjata tajam di lengan, wajah dan tengkuknya", ujar priono dan istrinya yang tinggal hanya berjarak beberapa rumah dari rumah korban dan pelaku.
Sementara Sapri (30), rekan kerja korban yang ditemui di ruang
instalasi jenazah RSU Pirngadi Medan, Senin (9/6), sebelum pembunuhan,
joi pernah cerita jika dirinya punya hutang kepada Awi. .
"Sekitar sebulan yang lalu, joi pernah meminjam kereta (sepeda motor)
tetangganya bernama si Awi itu, bang. joi mengalami kecelakaan, jadi sepedamotoryang ia pinjam rusak, si Awi pun menuntut agar
memperbaiki sepedamotor itu. Karena belum ada uang,joi berjanji akan
memperbaikinya setelah gajian," ungkap Sapri.
Ketika bulan muda, sesuai janjinya joi yang merupakan pekerja kontrak di
PT Waruna Nusa Sentana Belawan itu mendatangi kediaman Awi. Tapi kala
itu, joi hanya mampu membayar separuh dari biaya perbaikan sepedamotor
tersebut.
"Jadi setelah gajian, joi datang membayarnya bang. Tapi gak semua
dilunasi, karena kondisinya saat itu masih sakit akibat kecelakaan. Si
joi satu kerjaan sama saya, dan saya pun baru setengah tahun mengenal
dia. Setahu saya joi itu orangnya supel dan enak dijadikan teman," imbuh
Sapri.
Hal senada disampaikan salah satu anggota keluarga korban. "Dia dibunuh
di depan rumahnya sendiri. Kata istrinya (Boru Siringoringo, red),
suaminya dibunuh hanya gara-gara utang perbaikan sepeda motor," cetus
anggota keluarga korban yang minta namanya tidak dituliskan.
Ceritanya, malam kejadian itu, joi sedang minum tuak di rumah bersama
temannya. Karena tuak habis dan mereka sedang kentang alias kenak
tanggung, joi bermaksud membeli tuak lagi. joi pun menuju warung,
sementara temannya ditinggal sendiri di rumah.
"Karena si joi lama baliknya, kawannya tadi pulang. Berselang beberapa
menit joi datang, tapi dia tak lagi melihat temannya. joi sempat
bertanya sama istrinya kemana temannya pergi. Terus joi keluar rumah
menyusul kawannya tadi. Saat itulah tiba-tiba muncul si Awi dan langsung
membacok joi dengan senjata samurai," imbuh pria kerabat korban itu
lagi.
joi roboh bersimbah darah akibat tebasan samurai di bagian tangan dan leher bagian kiri.
Karena korban ribut dan marah di warung tersebut saat memasang lotre, lantas pelaku yang memang berada di warung tersebut mengatakan kepada korban jangan bising-bisinglah, karena tidak terima teguran pelaku lantas korban menantang pelaku dengan mengatakan kenapa kok kau pulak yang sok berkuasa disini kau kan orang keturunan.
"Sebelum kejadian tewasnya korban, sehari sebelumnya diantara mereka sudah pernah ada persoalan karena sepeda motor pelaku yang dipinjam korban rusak, dan pada saat pelaku meminta korban memperbaiki sepeda motornya korban menghindar".
Kepada tersangka sampai saat ini masih kita lakukan pengejaran sebab pelaku membawa juga istri dan anaknya melarikan diri, sedangkan mayat korban sudah dibawah ke rumah sakit Pirngadi Medan untuk dilakukan Autopsi, tambahnya.(Red).
Posting Komentar
Posting Komentar