0
MEDAN | GLOBAL SUMUT- Pengelolaan pelabuhan sejalan dengan meningkatnya aktivitas ekonomi. Pelabuhan menjadi salah satu mata rantai terpenting dalam rantai logistik baik nasional maupun internasional. Di sisi lain, potensi bisnis logistik ternyata sangat menjanjikan. Lembaga riset Frost & Sullivan memperkirakan, potensi pasar logistik tahun 2014 ini bisa mencapai Rp 1.400 triliun. (kontan.co.id)
Hal ini menjadi salah satu pemicu bagi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo I untuk melakukan ekspansi bisnis logistiknya tidak cukup hanya satu mata rantai pelabuhan namun juga akan memanjang ke mata rantai-mata rantai logistik yang lain sehingga tercipta integrasi logistik untuk mendukung kelancaran Sistem Logistik Nasional.
Maka, pada Jumat (16/5), Pelindo I menggelar Sharing Session Bisnis Logistik dengan menghadirkan pembicara-pembicara berpengalaman dalam bisnis logistic seperti Erry Akbar Panggabean, General Manager Divisi Kalimantan, PT Cipta Krida Bahari (CKB LOGISTICS) ABM Investama Tbk Group dan Binsar Agung Hartanto, Senior Manager Strategic Planning PT Cipta Krida Bahari, dengan dipandu Senior Manager Bina Usaha Pelindo I, Ridwan Sani Siregar sebagai moderator.
“Potensi bisnis logistik cukup besar, ini menjadi peluang bagi Pelindo I untuk melakukan ekspansi bisnis. Semoga, melalui sharing session ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan para pegawai Pelindo I tentang tren bisnis logistik dan peluang apa yang bisa kita masuki,” kata M. Hamied Wijaya, Direktur SDM dan Umum Pelindo I, dalam sambutannya membuka acara sharing session.
Erry Akbar membuka presentasinya dengan pengertian dari Logistik itu sendiri. “Logistik merupakan seni dan ilmu mengatur dan mengendalikan arus barang, energi, informasi, dan sumber daya lainnya, seperti produk, jasa dan manusia , dari sumber produksi ke pasar,” jelas Erry.
“Indonesia sebagai negara kepulauan, dengan jumlah pulau 17.508 pulau dan penduduk berjumlah 242 juta, keempat terbesar setelah Cina menjadi peluang bisnis logistik yang cukup besar untuk digarap,” kata Erry.
“Potensi pasar logistik yang mencapai lebih dari 1400 Triliun itu baru 287,4 Triliun yang digarap untuk oleh perusahaan logistik (transportasi, pergudangan dan pengiriman). Masih ada peluang 1,139 Triliun yang belum tergarap,” kata pria yang pernah memegang tanggung jawab area Batam ini.
Menurut Erry, bila ingin mengembangkan bisnis logistik maka harus tren-tren kunci dalam bisnis logistik seperti tren pelayanan, tren customer, tren  ekonomi dan tren bisnis. “Tren bisnis logistik saat ini adalah peningkatan aktivitas cukup tajam dalam beberapa sector ekonomi seperti minyak dan gas, proyek infrastruktur, produksi makanan dan buah,” jelas Erry. Sharing session ini ditutup oleh Direktur Bisnis Pelindo I, Syahputera Sembiring. “Semoga kegiatan ini bisa menumbuhkan semangat enterpreneurship kepada segenap jajaran Pelindo I dan bisa lebih jeli menangkap peluang-peluang bisnis yang berada disekitar kita maupun area diluar kita, mengingat dari sisi demografi letak wilayah Pelindo I yang berada di Selat Malaka yang sangat potensial dan hinterland yang semakin berkembang,” ujar Syahputera.
Sementara ACS Humas Pelindo I, M. Eriansyah, menjelaskan bahwa kegiatan sharing session ini rutin dilakukan oleh Manajemen Pelindo I yang bertujuan selain untuk menambah wawasan dan pengetahuan, juga untuk menumbuhkan mental wirausaha dalam diri para pegawai. “Saat ini BUMN dituntut untuk pro aktif dan agresif dalam mengembangkan bisnis, kegiatan seperti ini diharapkan akan mengubah mental pegawai yang dulunya birokrat menjadi pebisnis,” jelas Eriansyah.
Eriansyah menuturkan bahwa dalam waktu dekat, Pelindo I akan membuka anak perusahaan yang menjalankan bisnis logistic.
Sharing session kali ini dihadiri oleh Direktur SDM dan Umum, Direktur Bisnis, para pejabat struktural, para General Manager, dan pegawai Pelindo I.  (Abu/GD/Mdn)
 

Posting Komentar

Top