MEDAN | GLOBAL SUMUT-Pasca tewasnya Hendra Syahputra (40) yang
diduga akibat pembunuhan kemaren, Selasa dinihari (6/5/2014) di jln. KL Yos
Sudarso Km. 7 Tanjung Mulia masih misteri. Namun tewasnya warga pasar II Barat
Gang Arjuna III Kelurahan Rengas Pulau Kecamatan Medan Marelan itu ungkap tabir
sejumlah SPBU nakal. Kamis (8/5/2014).
Haris (25)
yang bersama korban sesaat sebelum kejadian mengaku kalau mereka (korban,
Haris, dan Heri-red) baru selesai nyetor dana pembelian BBM di SPBU Tanjung
Mulia. “Tadinya kami sama nyetor uang ke SPBU, bang Hendra naik kereta
sedangkan aku dan Heri naik mobil”. Kata Haris.
Karena
Hendra katanya masih mau duduk-duduk di SPBU, kami (Haris dan Heri-red) pulang
duluan lanjut Haris. Setelah ditunggu-tunggu Hendra tak kunjung datang. Karena
larut malam, Haris coba hubungi handphone Hendra, namun alangkah terkejutnya
haris karena yang menjawab seorang pria yang mengatakan kalau pemilik hp itu
sekarat di tepi jalan. Beber Haris pada sejumlah wartawan di rumah duka, Selasa
(6/5/2014).
Pengakuan
Haris dibantah penguus SPBU 14.203.113 (SPBU Risnan-red) Marwan. “Itu tidak
benar bang, mereka tidak ada nyetor ke SPBU kami, melainkan di SPBU simpang
Bilal”. Kata Marwan pada globalsumut di ruang kerjanya. Kamis (8/5/2014).
Saat dicerca
pertanyaan, akhirnya Marwan sebut nama salah satu bos mafia BBM berinisial
Milton. “Hubungi Milton dek (kasir-red), mereka (Haris dan Milton-red)
jangan gitu”. Kata Marwan yang mengaku pernah main BBM dengan Milton.
Marwan ngaku
kalau dirinyalah menerima telepon dari Haris. “Aku yang terima telepon itu
bang. Karena aku kenal dengan mereka, makanya aku bantu bawa korban ke RS,
namun uangnya bukan Rp. 10 juta melainkan Rp. 4 juta. Kemudian bukan lehernya
yang dijerat tapi di atas dagunya, dan bagian depan kepala sobek seperti kena
benda tumpul”. Beber Marwan. [tim].
Posting Komentar
Posting Komentar