MEDAN | GLOBAL SUMUT-Pelaksana Tugas Wali Kota
Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi membuka Medan International Coffe
Festival di Taman Ahmad Yani Jalan Sudirman Medan, Jumat (2/5). Melalui perhelatan ini
diharapkan bisa menjadi promosi sekaligus ikon baru bagi industri kopi di
Sumatera Utara, khusus Kota Medan. Termasuk, upaya menjadikan ibukota
Provinsi Sumatera Utara ini menjadi ikon sebagai kota
kopi di Indonesia.
Eldin menjelaskan, Kota Medan merupakan gerbang menuju
komunitas kopi internasional dan memiliki peran penting dalam komiditas kopi.
Banyak perusahaan melakukan kegiatan ekspor kopi ke mancanegara melalui Kota
Medan. Karena itulah dia sangat mengapresiasi atas digelarnya Festival
Kopi Internasional ini.
“Kota Medan akhirnya memiliki satu perhelatan internasional terkait kopi. Saya berharap perhelatan ini bisa menjadi promosi sekaligus ikon baru bagi industri kopi di Sumatera Utara, terutama di Kota Medan yang sama-sama kita cintai ini,” kata Eldin.
Mantan Sekda Kota Medan ini selanjutnya berharap, even ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak terkait seperti instansi pemerintah terkait, organisasi asosiasi bisnis kopi, hotel, kafe, restoran, pusat-pusat perbelanjaan, esportir serta masyarakat luas. Selain itu bisa menambah khasanah terkait seluk beluk kopi.
Kemudian Eldin juga berharap kegiatan ini dapat mendorong percepatan perkembangan bisnis kopi di Indonesia, terutama melalui gerakan budaya minum kopi dengan tujuan membangun insdutri yang memiliki potensi pasar yang luar biasa ini. “Semoga kegiatan ini memberikan kontribusi besar bagi kita semua,” harapnya.
Dihadapan Manager Tim Akses Keuangan dan UMKM Joko Triono, Dr Surip Mawardi dari Puslitkoka, Aziza Fazira selaku ketua panitia pelaksana, pimpinan eksportir kopi dari Jerman serta para pengusaha dan pelaku industri kopi, Eldin mengatakan melalui even ini juga akan membuka peluang-peluang untuk menjadikan Medan sebagai kota kopi di Indonesia.
Menurut Eldin, keinginan itu tidak terlepas dari semakin menjamurnya warung maupun kafe yang menyajikan aneka menu kopi di Kota Medan saat ini. Jarak satu warung kopi dengan kafe kopi lainnya kini cukup berdekatan. Hal ini mengindikasikan masyarakat pecinta kopi saat ini sudah cukup banyak. Di tambah lagi Medan saat ini menjadi pusat pemasaran kopi untuk diekspor ke dalam maupun luar negeri.
“Malah kalangan dokter sudah ada membuat komunitas kopi sendiri. Jadi saya ingin melalui even ini, Medan tidak hanya terkenal sebagai kota kuliner saja tetapi juga sebagai kota kopi dengan memiliki ciri khas dua rasa yakni enak dan enak sekali,” ungkapnya.
Pembukaan Medan International Coffe Festival ini ditandai dengan Plt Wali Kota Medan minum secangkir kopi usai menyampaikan kata sambutan diikuti seluruh peserta yang hadir. Setelah itu Eldin meninjau stand-stand yang menjual aneka kopi ternama dari seluruh Indonesia. Selain mencicipi kopi, dia juga melihat proses penyajian kopi mulai dari awal sampai siap disajikan untuk dinikmati. Kemudian dilanjutkan dengan konfrensi pers terkait kopi dengan para jurnalis.
Sebelumnya, Azizah Fazira selaku ketua panitia pelaksana Medan International Coffe Festival menjelaskan, perhelatan ini sengaja digelar dilatarbelakangi rasa kecintaan atas kopi yang ada di Sumatera Utara. Kenikmatan akan kopi asal Sumut seperti kopi sumatera, kopi gayo maupun kopi silintong saat ini sudah terkenal sampai dunia.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh undangan yang hadir. Acara ini kita buat untuk para pecinta kopi, sebab Medan merupakan pintu gerbang pemasaran kopi baik yang berasal dari Aceh maupun Sumut. Kami sangat mencintai kopi dan ingin mengangkat even ini pada tahun mendatang,” jelas Azizah. (Wagianto)
“Kota Medan akhirnya memiliki satu perhelatan internasional terkait kopi. Saya berharap perhelatan ini bisa menjadi promosi sekaligus ikon baru bagi industri kopi di Sumatera Utara, terutama di Kota Medan yang sama-sama kita cintai ini,” kata Eldin.
Mantan Sekda Kota Medan ini selanjutnya berharap, even ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak terkait seperti instansi pemerintah terkait, organisasi asosiasi bisnis kopi, hotel, kafe, restoran, pusat-pusat perbelanjaan, esportir serta masyarakat luas. Selain itu bisa menambah khasanah terkait seluk beluk kopi.
Kemudian Eldin juga berharap kegiatan ini dapat mendorong percepatan perkembangan bisnis kopi di Indonesia, terutama melalui gerakan budaya minum kopi dengan tujuan membangun insdutri yang memiliki potensi pasar yang luar biasa ini. “Semoga kegiatan ini memberikan kontribusi besar bagi kita semua,” harapnya.
Dihadapan Manager Tim Akses Keuangan dan UMKM Joko Triono, Dr Surip Mawardi dari Puslitkoka, Aziza Fazira selaku ketua panitia pelaksana, pimpinan eksportir kopi dari Jerman serta para pengusaha dan pelaku industri kopi, Eldin mengatakan melalui even ini juga akan membuka peluang-peluang untuk menjadikan Medan sebagai kota kopi di Indonesia.
Menurut Eldin, keinginan itu tidak terlepas dari semakin menjamurnya warung maupun kafe yang menyajikan aneka menu kopi di Kota Medan saat ini. Jarak satu warung kopi dengan kafe kopi lainnya kini cukup berdekatan. Hal ini mengindikasikan masyarakat pecinta kopi saat ini sudah cukup banyak. Di tambah lagi Medan saat ini menjadi pusat pemasaran kopi untuk diekspor ke dalam maupun luar negeri.
“Malah kalangan dokter sudah ada membuat komunitas kopi sendiri. Jadi saya ingin melalui even ini, Medan tidak hanya terkenal sebagai kota kuliner saja tetapi juga sebagai kota kopi dengan memiliki ciri khas dua rasa yakni enak dan enak sekali,” ungkapnya.
Pembukaan Medan International Coffe Festival ini ditandai dengan Plt Wali Kota Medan minum secangkir kopi usai menyampaikan kata sambutan diikuti seluruh peserta yang hadir. Setelah itu Eldin meninjau stand-stand yang menjual aneka kopi ternama dari seluruh Indonesia. Selain mencicipi kopi, dia juga melihat proses penyajian kopi mulai dari awal sampai siap disajikan untuk dinikmati. Kemudian dilanjutkan dengan konfrensi pers terkait kopi dengan para jurnalis.
Sebelumnya, Azizah Fazira selaku ketua panitia pelaksana Medan International Coffe Festival menjelaskan, perhelatan ini sengaja digelar dilatarbelakangi rasa kecintaan atas kopi yang ada di Sumatera Utara. Kenikmatan akan kopi asal Sumut seperti kopi sumatera, kopi gayo maupun kopi silintong saat ini sudah terkenal sampai dunia.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh undangan yang hadir. Acara ini kita buat untuk para pecinta kopi, sebab Medan merupakan pintu gerbang pemasaran kopi baik yang berasal dari Aceh maupun Sumut. Kami sangat mencintai kopi dan ingin mengangkat even ini pada tahun mendatang,” jelas Azizah. (Wagianto)
Posting Komentar
Posting Komentar