MEDAN
DELI | GLOBAL SUMUT
- Hingga kini warga di kawasan Medan Bagian Utara mempertanyakan kinerja Dinas
PU Bina Marga Kota Medan, Pasalnya masih banyak jalan lintas yang kondisinya
kupak-kapik namun belum ada upaya perbaikan dari instansi yang kini dijabat
Khairul Syahnan tersebut.
Padahal kerusakan badan yang banyak lobang maut tersebut sudah menimbulkan korban jiwa khususnya dua ruas jalan tembus menuju ke Kawasan Industri Medan (KIM) II yakni Jalan Rawe I Kelurahan Besar Kecamatan Medan Labuhan dan Jalan Platina Titipapan Kecamatan Medan Deli serta jalan lintas pasar 5 Marelan hingga kini kondisinya kupak -kapik belum ada upaya perbaikan.
Akibatnya, sejumlah warga maupun para pengguna jalan mengeluhkan rusaknya kondisi badan jalan lintas yang menghubungkan ke Kawasan Industri Medan (KIM) II Platina Titi Papan yang tak kunjung diperbaiki Dinas PU Bina Marga Kota Medan.
Begitupula sesuai dialami kru media ini saat melintasi jalan Platina Titipapan, Minggu sore (11/04/2014) tampak kerusakan badan jalan sepanjang hampir 500 meter tersebut cukup menyulitkan laju kenderaan bermotor, karena penuh lobang berisi air bekas hujan yang sulit mengalir ke drainase di sisi badan jalan.
"Setiap melintasi jalan rusak ini bang, aku selalu was-was terjatuh masuk lobang, kalau tak hati-hati bisa saja dengan mudah kami tergelincir,"keluh aswan (35) salah seorang pengguna jalan lintas yang bekerja di salah satu pabrik di KIM II tersebut.
Padahal intensitas kenderaan yang keluar masuk terbilang padat, apalagi disaat-saat jam pulang pergi kerja para pegawai maupun buruh pabrik. Ditambah lagi usai hujan turun kubangan lumpur bertambah ternyata memicu kerusakan badan jalan, begitu juga dikala musim panas, kondisi jalan rusak tersebut menyebarkan polusi debu yang berhembus hingga pemukiman warga.
"Kami mempertanyakan kemana dana Pajak Bumi Bangunan (PBB) yang selama ini kami bayarkan, katanya PBB tersebut dibuat untuk pembangunan namun nyatanya kenapa jalan rusak sudah sekian lama tak kunjung diperbaiki dan diaspal, padahal gara-gara jalan rusak ini sudah banyak orang yang mati,"tanya Girin (40) seorang tokoh masyarakat Lingkungan XI Jalan Platina Titipapan melaporkan pada sejumlah wartawan.
Menurut Girin, selain badan jalan yang rusak, ternyata saluran drainase dikawasan jalan Platina raya yang menghubungkan Simpang Titipapan dengan KIM II tersebut belum dibangun permanen sehingga usai hujan jalan ini rawan banjir.
"Kami warga disini sudah berulangkali melaksanakan bergotongroyong berupaya memperbaiki kondisi badan jalan yang berlobang-lobang dengan timbunan batu maupun tanah, namun akibat banyaknya truk keluar masuk ke KIM, berapa tahan lamalah upaya swadaya dari masyarakat itu bang,"kata Girin yang juga dikenal pengurus PDI Perjuangan tersebut sembari berharap Pemko Medan untuk perbaiki saluran drainase maupun jalan rusak tersebut. (red)
Padahal kerusakan badan yang banyak lobang maut tersebut sudah menimbulkan korban jiwa khususnya dua ruas jalan tembus menuju ke Kawasan Industri Medan (KIM) II yakni Jalan Rawe I Kelurahan Besar Kecamatan Medan Labuhan dan Jalan Platina Titipapan Kecamatan Medan Deli serta jalan lintas pasar 5 Marelan hingga kini kondisinya kupak -kapik belum ada upaya perbaikan.
Akibatnya, sejumlah warga maupun para pengguna jalan mengeluhkan rusaknya kondisi badan jalan lintas yang menghubungkan ke Kawasan Industri Medan (KIM) II Platina Titi Papan yang tak kunjung diperbaiki Dinas PU Bina Marga Kota Medan.
Begitupula sesuai dialami kru media ini saat melintasi jalan Platina Titipapan, Minggu sore (11/04/2014) tampak kerusakan badan jalan sepanjang hampir 500 meter tersebut cukup menyulitkan laju kenderaan bermotor, karena penuh lobang berisi air bekas hujan yang sulit mengalir ke drainase di sisi badan jalan.
"Setiap melintasi jalan rusak ini bang, aku selalu was-was terjatuh masuk lobang, kalau tak hati-hati bisa saja dengan mudah kami tergelincir,"keluh aswan (35) salah seorang pengguna jalan lintas yang bekerja di salah satu pabrik di KIM II tersebut.
Padahal intensitas kenderaan yang keluar masuk terbilang padat, apalagi disaat-saat jam pulang pergi kerja para pegawai maupun buruh pabrik. Ditambah lagi usai hujan turun kubangan lumpur bertambah ternyata memicu kerusakan badan jalan, begitu juga dikala musim panas, kondisi jalan rusak tersebut menyebarkan polusi debu yang berhembus hingga pemukiman warga.
"Kami mempertanyakan kemana dana Pajak Bumi Bangunan (PBB) yang selama ini kami bayarkan, katanya PBB tersebut dibuat untuk pembangunan namun nyatanya kenapa jalan rusak sudah sekian lama tak kunjung diperbaiki dan diaspal, padahal gara-gara jalan rusak ini sudah banyak orang yang mati,"tanya Girin (40) seorang tokoh masyarakat Lingkungan XI Jalan Platina Titipapan melaporkan pada sejumlah wartawan.
Menurut Girin, selain badan jalan yang rusak, ternyata saluran drainase dikawasan jalan Platina raya yang menghubungkan Simpang Titipapan dengan KIM II tersebut belum dibangun permanen sehingga usai hujan jalan ini rawan banjir.
"Kami warga disini sudah berulangkali melaksanakan bergotongroyong berupaya memperbaiki kondisi badan jalan yang berlobang-lobang dengan timbunan batu maupun tanah, namun akibat banyaknya truk keluar masuk ke KIM, berapa tahan lamalah upaya swadaya dari masyarakat itu bang,"kata Girin yang juga dikenal pengurus PDI Perjuangan tersebut sembari berharap Pemko Medan untuk perbaiki saluran drainase maupun jalan rusak tersebut. (red)
Posting Komentar
Posting Komentar