0
MEDAN | GLOBAL SUMUTGubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho membuka Pameran Foto Sinabung-Kelud di Foodcourt Thamrin Plaza,Medan,  Kamis (15/5/2014). Dalam kesempatan itu, Gubsu mengungkapkan apresiasi setinggi-tinggi atas dedikasi fotografer yang rela mengambil resiko bahaya untuk mendokumentasikan bencana erupsi.Berkat kegigihan dan kerja keras jurnalis dan fotografer masyarakat jadi tergugah empatinya dan antusias membantu meringankan penderitaan korban erupsi Gunung Sinabung dan Gunung Kelud.
“Kami salut dan bangga, bencana erupsi Gunung Sinabung sudah terdokumentasi dengan apik dan baik. Berkat kerja fotografer masyarakat jadi tergugah dan berempati ,” kata Gubsu saat soft opening Sinabung-Kelud Calling.
Gubsu dalam kesempatan itu, mengenang kembali kiprah seorang fotografer, Thomas Sembiring Meliala yang kemudian gugur dalam tugas karena terjebak awan panas Gunung Sinabung. “Ini sesuatu yang tidak dipahami sebagian besar masyarakat, bagaimana sulitnya menjadi fotografer dengan semua risiko yang dihadapi saat bekerja mengabadikan momen-momen. Risiko yang bahkan bisa merenggut nyawa,” kata Gubsu.
Untuk itu, Gubsu mengungkapkan apresiasi dan terimakasihnya atas dedikasi para fotografer yang sudah menempuh risiko besar dalam berkarya. Lebih jauh, Gubsu juga mengapresiasi Aliansi Pewarta Foto Profesional Solidaritas untuk Sinabung-Kelud yang sudah bekerja keras menggelar pameran foto bencana Sinabung dan Kelud untuk anak-anak korban bencana erupsi.
Dalam kunjungannya, Gubsu memperhatikan 50 foto yang dipajang di lokasi. Didampingi Kepala Dinas Kominfo Sumut Jumsadi Damanik dan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumut Saleh Idoan, Gubsu banyak bertanya tentang teknik foto maupun sudut pandang fotografer yang mengabadikan momen.
Dari sekian banyak foto yang dipamerkan Gubsu sangat tertarik dengan sebuah foto yang mengabadikan deretan bocah perempuan di pengungsian dengan sorot mata riang. “Walaupun menderita karena bencana dan lama di pengungsian, mereka tetap semangat dan riang bermain,”jelas Hendra Syamhari menjawab Gubsu. Jepretan Hendra ini menjadi salah satu foto yang dibeli Gubsu.
Selain membuka dan membeli beberapa foto, Gubsu juga memanfaatkan pertemuan itu untuk memotret aksi para fotografer yang ikut pameran. “Sekali-kali gantian saya yang motret kalian ya. Ayokk senyum, 1…2…3..!” kata Gubsu sambil memotret para fotografer yang menyambut dengan derai tawa.
Pameran dan Peluncuran Buku SinabungiKelud Calling dilaksanakan di tiga kota besar yaitu Jakarta, Medan dan Surabaya. Pameran di jakarta di gelar April lalu yang dibuka oleh Jusuf Kalla. Sementara Pameran di Medan akan digelar sepekan mulai 15-22 Mei di foodcourt lantai 7 Thamrin Plaza.
Ketua Panitia Pelaksana Sinabung -Kelud Calling di Medan, Ferdi Siregar menjelaskan kegiatan melibatkan 61 fotografer Indonesia, dimana 16 diantaranya adalah fotografer Sumut. “Seluruh Foto dan buku yang terjual dalam acara ini akan didonasikan untuk biaya pendidikan anak-anak korban bencana Sinabung,” ujar Ferdi.
Kurator Pameran, Oscar Motuloh menjelaskan bahwa pameran merupakan bentuk solidaritas fotografer untuk menumbuhkan kebersamaan dalam sebuah bencana. “Fotografi adalah bentuk solidaritas kami, hal yang bisa kami lakukan untuk para korban,” ujar Oscar. Dijelaskannya, buku berisi foto-foto bencana erupsi disusun spontan berawal dari obrolan para fotografer di Karo saat erupsi berlangsung. Ditengah bencana Sinabung, Gunung Kelud meletus kemudian, sehingga muncul ide melakukan pameran bersama. (red)

Posting Komentar

Top