MEDAN | GLOBAL SUMUT - Cerita foto syur mirip Drs Masri MSi yang
pernah beredar masih terus menjadi perbincangan di tengah-tengah masyarakat.
Elemen warga mendesak pemangku
kebijakan di Sumut untuk mengevaluasi Masri, namun mantan Kadis Koperasi
ini awal Mei lalu malah dinobatkan menjadi Kepala Dinas Pendidikan Sumut.
Nurdin Lubis Kepala Badan Pertimbangan
Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) Pemprov Sumut dianggap patut menanggung
‘dosa’ terancam buramnya pendidikan di Sumut akibat foto pria mirip Masri
dengan wanita berstatus gadis yang akrab disapa Wati itu.
Ironisnya Nurdin Lubis terkesan bersemangat
mengatakan foto yang beredar itu sebagai rekayasa dengan penandatanganan
pernyataan di atas materai antara ‘rekayator’ dengan korban, disaksikan dua
orang.
Sedangkan Masri sendiri berjanji kepada tim
Baperjakat akan menanggung segala konsekuensi yang terjadi bila foto tersebut
bukan rekayasa. “Pak Masri telah menyatakan bahwa dia bersedia ditindak sesuai
ketentuan hukum yang berlaku bila foto-foto tersebut bukan rekayasa,” tegas
Nurdin waktu itu.
Data dan informasi yang dihimpun Rabu (21/5),
menemukan limapuluhan foto dengan angka file asli bawaan kamera. Deretan angka
yang tersusun secara otomatis menamai file foto termasuk foto wanita kencan
pria mirip Masri saat sendirian dan dengan keluarganya.
Fakta Buram
Elemen masyarakat akhirnya mendesak Ketua
Baperjakat Provinsi Sumatera Utara H Nurdin Lubis untuk transparan dan tak
perlu bersusah payah menyembunyikan belang Masri.
“Kami meminta Nurdin Lubis menarik
perkataannya dan segera merekomendasikan pencopoptan Masri. Jika tidak elemen
masyarakat Sumut patut mempertanyakan keberadaan Nurdin Lubis,” jelas mereka.
Peredaran foto itu adalah fakta buram atas
moral seorang petinggi dinas pendidikan. “Jelas saja, tak ada rakyat yang mau
kredibilitas pendidikan daerah ini dikotori oleh prilaku doyan mesum,” tegas
mereka.
Pada bagian lain Dewan Pimpinan Wilayah
Komite Pemantau Transparansi dan Akuntabilitas Sekolah (LSM Komptras) Emil
Pandiangan, menilai Kadisdiksu Masri tidak layak dipertahankan mengingat
berbagai tudingan prilaku amoral kepadanya.
“Jika memang informasi itu benar, kita
meminta jabatan Masri segera dievaluasi,” terang Emil seraya mengungkapkan
kekuatirannya atas ‘penyakit’ moral orang yang mengurusi pendidikan itu
terulang di waktu lain.
Terkait foto-foto tak bermoral itu, Masri
saat dikonfimasi, Rabu (21/5), tidak berhasil, dan dihubungi melalui nomor
0811630xxx Masri tak mau mengangkat hapenya. Tak hanya itu, Masri juga enggan
membalas SMS yang dilayangkan(GS/MDN)
Posting Komentar
Posting Komentar