JAKARTA | GLOBAL
SUMUT-Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Ahmad Mubarok,
mengatakan, partainya akan mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil
presiden yang memiliki gagasan paling dekat dengan Demokrat.
Saat ini, Demokrat masih bersikap
netral, setidaknya sampai Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang
Yudhoyono mendengar langsung paparan dari dua capres, Joko Widodo dan Prabowo
Subianto.
"Siapa yang punya visi,
misi, platform, dan programnya paling dekat dengan Demokrat, itu yang akan
didorong," kata Mubarok saat dihubungi, Rabu (28/5/2014).
Mubarok mengatakan, SBY akan
bertemu dengan Jokowi dan Prabowo pada 1 Juni 2014. Dalam pertemuan itu, Joko
Widodo dan Prabowo Subianto secara bergiliran akan memaparkan visi dan misinya
kepada SBY. Lokasi pertemuan masih belum dapat dipastikan.
Mubarok menuturkan, gagasan
Jokowi akan diketahui oleh SBY melalui program yang dipaparkan. Selama ini,
kata dia, Demokrat menilai, visi dan misi Jokowi masih belum terlihat secara
gamblang.
Beda halnya dengan Prabowo
Subianto, kata Mubarok, program dan gagasannya telah banyak disampaikan.
Terlebih lagi, SBY memiliki kedekatan dengan pendamping Prabowo, Hatta Rajasa,
karena masuk dalam Kabinet Indonesia Bersatu. Atas dasar itulah Demokrat lebih
condong bergabung dengan poros koalisi yang dibangun Partai Gerindra.
"Sampai sekarang Demokrat
masih dekat ke Prabowo. Di rapimnas, 20 persen lebih mendukung Prabowo, kalau
Jokowi tidak ada sama sekali," tandasnya.
Jika Demokrat nantinya
bergabung dengan poros pendukung Prabowo-Hatta, komposisi dalam koalisi
tersebut hampir sama dengan komposisi koalisi Indonesia Bersatu II. Bedanya,
poros tersebut tanpa PKB yang mendukung Jokowi-JK. Selain itu, dalam poros
Prabowo-Hatta juga ada dua parpol lain, yakni Gerindra dan PBB. Pihak
Prabowo-Hatta memang gencar mengajak Demokrat bergabung.
Secara formal, Demokrat tidak
terlibat dalam Pilpres 2014 lantaran gagal membentuk poros baru untuk mengusung
peserta konvensi. Demokrat tidak bergabung dalam salah satu poros ketika pendaftaran
peserta pilpres ke KPU.
Posting Komentar
Posting Komentar