MEDAN DELI | GLOBAL SUMUT - Bocah bernama Tia berumur 9 bulan nyaris terlepas dari pengawasan Ibunya Wanda, sabtu dihari sekira pukul 01.10 WIb tersebut Tia masih tertidur pulas di dalam kain ayunannya, namun disaat angin putingbeliung melanda merontokan atap rumahnya kaki Tia sempat
tertimpa hingga mengalami luka ringan.
"Lukanya kini udah saya obati pakai obat merah bang, lihatlah bang atap rumah kami kini gundul beratapkan langit, hingga kini belum ada bantuan dari Pemerintah,"ungkap Wanda sembari menunjukkan luka bekas
reruntuhan atap rumahnya tersebut.
Diceritakan Wanda, saat kejadian listrik pun padam, kayak gempa bergetar dan bergoyang bang, mulanya petir meledak-ledak diatas langit lalu mendadak angin kencang datang menerbangkan atap seng rumah kami,
syukurnya kami cepat terbangun dari tidur secepatnya kami keluar rumah menyelamatkan diri,"kenang Wanda (32).
Lurah Mabar Hilir Syahrul S,Sos ditemui di lokasi kejadian membenarkan ada 22 Kepala Keluarga saat ini rumahnya tak beratap akibat diterbangkan angin putingbeliung yang melanda sabtu malam dinihari
tadi.
Secara rinci disebutkan Lurah, di lingkungan 10 dan 11 ada 11 rumahporakporanda dan 1 unit rumah di lingkungan 6 hingga kini sedang diperbaiki sendiri oleh warga serta secara swadaya dari masyarakat.
"Kejadian ini sudah saya sampaikan pada pihak Kecamatan serta Pemko Medan serta kami telah melakukan pendataan terhadap warga korban putingbeliung serta mendirikan posko bantuan bagi korban, tapi saya
baru dapat kabar kalau ada seorang bocah terluka akibat terkena runtuhan atap rumah,"kata Syahrul(Red)
tertimpa hingga mengalami luka ringan.
"Lukanya kini udah saya obati pakai obat merah bang, lihatlah bang atap rumah kami kini gundul beratapkan langit, hingga kini belum ada bantuan dari Pemerintah,"ungkap Wanda sembari menunjukkan luka bekas
reruntuhan atap rumahnya tersebut.
Diceritakan Wanda, saat kejadian listrik pun padam, kayak gempa bergetar dan bergoyang bang, mulanya petir meledak-ledak diatas langit lalu mendadak angin kencang datang menerbangkan atap seng rumah kami,
syukurnya kami cepat terbangun dari tidur secepatnya kami keluar rumah menyelamatkan diri,"kenang Wanda (32).
Lurah Mabar Hilir Syahrul S,Sos ditemui di lokasi kejadian membenarkan ada 22 Kepala Keluarga saat ini rumahnya tak beratap akibat diterbangkan angin putingbeliung yang melanda sabtu malam dinihari
tadi.
Secara rinci disebutkan Lurah, di lingkungan 10 dan 11 ada 11 rumahporakporanda dan 1 unit rumah di lingkungan 6 hingga kini sedang diperbaiki sendiri oleh warga serta secara swadaya dari masyarakat.
"Kejadian ini sudah saya sampaikan pada pihak Kecamatan serta Pemko Medan serta kami telah melakukan pendataan terhadap warga korban putingbeliung serta mendirikan posko bantuan bagi korban, tapi saya
baru dapat kabar kalau ada seorang bocah terluka akibat terkena runtuhan atap rumah,"kata Syahrul(Red)
Posting Komentar
Posting Komentar