MEDAN |
GLOBAL SUMUT- Awak Mobil
Tangki (AMT) Pertamina Labuhan Deli (Medan Grup-red) resah. Pasalnya pungutan
liar (pungli) di bagian gate kefer (pengecekan kapasitas muatan BBM-red)
mencekek leher. Sabtu (10/5/2014).
“Jumangin itu tak manusiawi bang, setoran sedikit minyak kami lagsung
dikuras padahal lebihnya itu untuk menutupi penyusutan di jalan. Jumangin juga
paksa kami untuk keluarkan jatah wereng yang ikut antri di bawah gate keper”.
Kata sejumlah AMT di kantin Pertamina yang minta namanya tidak dikorankan.
Informasi yang dihimpun kru koran ini di seputaran Pertamina Labuhan Deli,
puluhan tenaga kerja yang bukan terdaftar sebagai karyawan rekanan Pertamina
atau yang dikenal wereng bebas keluar masuk ke dalam area Pertamina Labuhan
Deli. wereng-wereng tersebut berkeliaran mencari tumpangan hidup, sayangnya
ulah wereng itu tak obahnya seperti benalu yang nempel di pohon, dan berpindah
ke pohon lain jika pohon itu mati. Sasaran wereng tidak saja ikut mobil tangki,
ironisnya wereng kerjasama dengan petugas gate kefer lakukan pungli (waktu
sore-red).
Sebelumnya, Jumagin tercatat sebagai karyawan PT. EP Medan. Masa PO dijabat
Agung, sosok Jumangin dikenal suka buat resah AMT, Jumangin yang saat itu
bertugas di loket pengambilan bon jalan selalu lakukan pungli terhadap AMT,
hingga Jumangin dilengserkan Agung. Sekarang ini pungli yang dilakukan Jumangin
semakin mencekek leher AMT. Bagaimana tidak, Jumangin kembali dapat jabatan
ditempatkan di bagian rentan pungli (gate kefer-red).
OH Pertamina Labuhan Deli (Medan Grup) Gunawan ketika dikonfirmasi melalui
pean singkat sms tidak menjawab. [red].
Posting Komentar
Posting Komentar