LABURA
| GLOBAL SUMUT-Besar dan beratnya masalah yang di hadapi dan harus di
tanggung para pengurus pesantren Zawiyah dan Arkanuddin Desa Pulo Dogom
Kec. Kualauh hulu Labura, akibat ulah seorang oknum pesantren yang telah
di proses oleh pihak kepolisian . Menjadikan musibah yang bakal di
jadikan peluang dan kesempatan oleh pihak tertentu untuk memporak
porandakan serta merubahkan jati diri Pondok Pesanteren yang selama ini
cukup harum.
Menyikapi
hal
ini demi terselamatkannya Pondok Pesanteren serta masa depan para
santri. Sosok Tokoh Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia ( AMPI ) yang
mulai jadi panutan pemuda ; Mora Saleh Tampubolon SH. Mengungkapkan
kepada sejumlah wartawan ,usai memberikan santunan kepada para santri
berupa sembako yang di terima bunda Wulandari tan menyatakan, saat ini
peran serta wali murid beserta elemen masyarakat harus lebih berkasih
sayang kepada santri santri yang ada. Juga dapat mendukung keputusan
hasil musyawarah dewan wakaf serta para tenaga didik .
Demi
mempertahankan dan mengembangkan Pondok Pesantren yang akan menerapkan
program pembaharuan jangka pendek dan jangka panjang yang sangat
bermanfaat terhadap proses jenjang pendidikan bagi
masa depan para santri Zawiyah Arkanuddin ini melalui pemikiran yang
jernih ‘’ Mari kita ambil hikmah yang positifnya, kalau yang negatifnya
lebih kita mandulkan maka dapat mempengaruhi atas mental santi santri
kita. Kalau pun belum bisa memberikan pengorbanan ,paling tidak ada
sangka baik kepada pengurus Pondok Pesantren yang baru . Rasa syukur
kemauan mereka sudah ada untuk mengurus Pondok Pesantren ini bahkan
telah membuat program agenda yang lebih teliti dan sangat transfaransi
bertujuan lebih terciptanya generasi generasi islam yang beriman ,
bertaqwa dan berakhlak mulia. Disini jangan ada cerita power dan
popularitas tapi nurani dan rasa peduli yang lebih di tonjolkan agar
tercipta proses belajar mengajar . Dunia pendidikan islamik yang aman
dan nyaman kepada kita sangat siap memberi dukungan apa pun permasalahan
Ponpes dan para santri” Ungkap mora serius.
Menerangkan
Pemimpin Ponpes usai musyawarah di ruangan kantor sabtu ( 29/03 )
Mahzar Simangunsong di dampingi Hendra Cahyono, Budiman Parapat dan
Kasek yang baru Ali Imran Napitupulu. “ dalam mengatasi masalah demi
penyelamatan masa depan Pondok Pesantren (ponpes) dan para santri
rapat musyawarah adalah hal yang sangat penting, supaya terlaksana
tahapan- tahapan yang lebih baik bagi pengembangan pesantren, melalui
program tata tertib yang baru lebih menjadikan pencapaian pendidikan
bernuansa islam terhadap ilmu, iman, islam dan ikhsan. Pimpinan Ponpes
juga bertanggung jawab kepada puluhan santri kaum dhu’afa, baik
fasilitas kesehatan hingga kebutuhan pokok keseharian mereka. Beratnya
beban yang ditanggung Ponpes saat
ini Janganlah ada lagi yang mempropokasi atau terpropokasi terhadap
hal-hal negatif, kami berharap baik pemkab Labura , Wali murid dan
segenap lapisan masyarakat agar menjaga kekondusifan dan mendukung
program program pesantren ini, ungkapan dan harapan mereka.
( Tan / Labura)
Posting Komentar
Posting Komentar