MEDAN | GLOBAL SUMUT- Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho meminta
bupati dan walikota fokus mendata dan menjamin penyediaan pelayanan kesehatan
masyarakat terlebih bagi warga masyarakat kurang mampu. Hal itu dikatakan Gubsu
saat mengunjungi Yunus bocah malang yang harus menyemir sepatu untuk biaya
berobat di RS Mitra Sejati Jl AH Nasution, Medan, Senin(14/04).
“Saya sudah minta dan instruksikan bupati/walikota agar lebih proaktif.
Jangan lagi muncul kasus-kasus Aisyah atau Yunus baru,” ujar Gubsu menjelaskan
tindakannya saat merespon kasus bocah Aisyah yang menggelandang sambil merawat
ayahnya yang menderita TBC.
Meski demikian Gubsu tetap mengapresiasi reaksi cepat dari aparatur Pemko
Medan hingga ke level terkecil untuk penanganan terhadap Yunus.
Muhammad Yunus Ramadhan, bocah 8 tahun dibawa ke RS Mitra Sejati Sabtu pekan
lalu. Wadir bid pelayanan medis RS Mitra Sejati dr Gita Aisyaritha menyebutkan
pihaknya sedang mendiagnosa penyakit yang diderita Yunus.
“Untuk diagnosa awal, dugaan kita Yunus menderita TB Kelenjar yang biasanya
memang diderita anak-anak,” ujar Gita.
Untuk itu Gita menyebutkan kepastiannya menunggu hasil laboratorium
pemeriksaan Yunus dan abangnya Khaidir Ali (12). Dari kasus Yunus dan
Aisyah, menurut Gubsu terdapat kesamaan penyakit yang diderita adalah
Tuberkulosis (TB). Menyikapi hal tersebut Gubsu menginstruksikan Dinas
Kesehatan Provinsi untuk meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan Dinkes
kabupaten/kota terhadap penanganan TB khususnya implementasi Program nasional
Directly Observed Therapy Shortcourse (DOTS).
DOTS adalah strategi pengobatan penyakit Tuberkulosis (TB) yang komprehensif
dan berkesinambungan. saat ini implementasi DOTS mencakup angka 30 persen
di seruluh RS di Sumut dan menangani 70 persen kasus TB yang ada.
Pada hari Minggu (13/4) istri Gubernur Sumatera Utara Sutias Handayani lebih
dulu membesuk Yunus. Sutias juga berharap aparatur pemerintah proaktif mendata
masyarakat hingga ke level lingkungan. Sehingga masyarakat miskin yang sakit
bisa cepat ditangani.
“Kejadian seperti Yunus ini tidak akan muncul, jika aparat pemerintah
memiliki data masyarakat termasuk kondisi ekonomi dan kesehatannya. Ini harus
jadi refleksi kita bersama,”kata Sutias kemarin.(Red)
Posting Komentar
Posting Komentar