MEDAN | GLOBAL SUMUT
-Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi
Sumatera Utara, Hj Sutias Handayani optimis dengan pendekatan kekeluargaan dan
dukungan semua pihak, para penyandang disabilitas bisa hidup mandiri bahkan
berprestasi di tengah-tengah masyarakat. Optimisme itu diungkapkan istri Gubernur Sumatera Utara ini saat melihat
dari dekat proses belajar mengajar di sekolah SLB-C YPAC, Jl Adinegoro, Medan,
Selasa (11/3/2014). Sutias berharap para pengajar di sekolah ini harus punya
kesabaran tinggi, ketelitian, ikhlas mengasuh dan punya keterampilan mengajar
melebihi guru-guru umumnya,
Sutias menambahkan, penyandang disabilitas meski lahir dengan keterbatasan
sehingga harus ditangani secara khusus, tetaplah generasi penerus bangsa.
Sehingga mereka punya hak yang sama untuk memperoleh masa depan lebih baik.
“Kita sadar anak-anak disabilitas ini butuh penanganan khusus agar mereka bisa
mandiri bahkan berguna di tengah-tengah masyarakat,”kata Sutias saat
menyaksikan anak-anak YPAC menunjukkan sejumlah keterampilan mereka.
Di tengah berbagai keterbatasan fisik juga mental, siswa-siswi YPAC terlihat
semangat memperlihatkan kemampuan mereka. Ada yang lincah menari, bermain alat
musik, menyanyi, membuat beragam makanan, menata rambut, hingga terampil
berjualan. Yang menarik, meski punya keterbatasan tapi mereka tetap dididik
hidup jujur dan penuh semangat.
“Luar biasa mereka, selain sudah terampil mereka juga dilatih kejujuran.Buktinya
ini saat berjualan, mereka tidak salah mengembalikan uang kembalian kepada
pembeli,” puji Sutias saat berbelanja beberapa karya anak YPAC. Segala kemajuan siswa YPAC menurut Sutias jelas tidak bisa dipisahkan dari
keberhasilan para staf pengajar di lembaga ini. Pasti ada proses belajar
mengajar yang harmonis, penuh kasih sayang sekaligus sabar. “Sudah tentu ini
hasil kerja para tenaga pengajar yang sabar untuk melahirkan siswa yang
terlatih dan trampil,”jelasnya.
Pada kesempatan itu Ketua YPAC Roselin Rahmat Shah melalui Wakilnya Evi
mengatakan merasa terpanggil membina anak-anak disabilitas karena anak-anak
merupakan amanah. Saat ini SLB-C YPAC mendidik 135 siswa dan siswi disabilitas.
Selama berada di sekolah ini selain memperoleh pelajar sekolah mereka mendapat
berbagai ketrampilan dan terutama terapi. Lebih lanjut Evi menjelaskan lembaga
pendidikan ini memiliki berbagai fasilitas terapi mulai dari visual hingga
autisme. “Melalui terapi mereka anak-anak ini akhirnya mulai bisa belajar
mengurus diri sendiri. Dan itu sebuah kemajuan luar biasa,”paparnya. (red)
Posting Komentar
Posting Komentar