MEDAN LABUHAN | GLOBAL SUMUT – Sulit di bayangkan bahkan siapa saja bisa terkena
tipu muslihat seperti ini, tampa memandang tingkat pendidikan dan
pekerjaan, seperti halnya perusahaan yang dikabarkan bisa melipat gandakan uang
anggota atau nasabahnya atau yang mungkin lebih dikenal masyarakat umum seperti
dimassa PT. BMA, perusahaan penganda uang ini sempat menghebohkan
masyarakat sumut mulai dari masyarakat yang berpendidikan tinggi hingga
berpendidikan pas-pasan semua terbius dengan kata "uang anda akan
berlipat/ bertambah dalam jangka/tempo hitungan hari/bulan", tampa
berpikir dengan mengunakan logika atau ilmu ekonomi, masyarakat yang
menjadi korbantidak berpikir panjang diiming-ingi uangnya berlipat ganda dengan
sekejap tanpa harus bekerja cukup dengan menyetorkan sejumlah uang dan menunggu
beberapa bulan uang akan berlipat ganda, masyarakat yang menjadi korban ini
langsung cabut uang tunainya dan langsung "menanam" uang tunainya
tersebut ke pihak perusahaan penganda uang tersebut walaupun tampa ada ikatan
formal (hukum) yang mengikat antara anggota/nasabah dengan perusahaan
penghimpun dana/uang dari masyarakat tersebut.
Sementara itu Lurah Besar H. Zainal Abidin saat dikonfirmasi media ini mengatakan, tidak mengetahui serta tidak pernah mendengar keberadaan perusahaan tersebut maupun dari kepling disana , namun jika benar demikian saya akan turun kesana bersama pihak terkait agar kegiatan perusahaan tersebut jangan sampai menciptakan situasi tidak aman di wilayah kerja kelurahan Besar yang saya pimpin ujarnya singkat. (NRD)
Sebut saja seperti E-Changerprofit yang berkantor di Sebuah rumah tinggal
namun telah dirubah kegunaannya menjadi sebuah kantor yang beralamat di Jalan
Tempirai XI Griya Martubung Kel. Besar Kec. Medan Labuhan. Perusahaaan ini juga
diduga telah melakukan penghimpunan dana dari masyarakat dengan modus ikut
dalam penyertaan modal atau menanam modal bahkan dari beberapa sumber yang
berhasil dihimpun oleh media ini mengatakan, bahwa perusahann ini sudah
berjalan selama 2 tahun dan memilki anggota hampir 1000 orang dan telah
berhasil menghimpun dana dari nasabah/anggotanya mencapai 1 Milyar lebih, namun
tambah sumber, belakangan ini sudah satu bulan lebih macet dalam hal
melakukan pembayaran termin (tahap pembayaran) kepada nasabah/anggotanya yang
"menanam" uangnya di perusahaan tersebut.
Pak No yang bermukim di Komplek UKA martubung yang mengaku sebagai
perwakilan dari perusahaan (representatif), kepada media ini saat
dikonfirmasi di rumahnya mengatakan sekarang ini memang lagi ada kendala dalam
hal pembayaran termin kepada anggota/nasabah tapi kita akan segera upayakan
sebagaimana arahan pimpinan kita Pak Jul Hutagalung, "perusahaan ini sudah
berjalan 3 tahun lebih dan mudah-mudahan saja dapat berjalan dengan
lancar-lancar saja seperti biasa,agar anggota kita jangan sampai ada yang
kecewa kalau peryertaan modal atau investasi kepada anggota atau nasabah mulai
dengan satu juta rupiah hingga mencapai nilai yang tidak terbatas,
sedangkan manager di wilayah 203 adalah Pak Gunawan sedangkan pemilik/pimpinan
perusahaan adalah Pak Jul Hutagalung dan kantor pusat di Pematang
Siantar tambahnya, saat dikonfirmasi dikediaman Pak No bermukim di Komplek UKA martubung hadir juga 2 orang nasabah yang menanyakan perihal uang
milik mereka.
Ibu Sinaga yang mengaku sebagai guru di SMU Negeri di Wilayah Medan Utara merupakan saalah satu nasabah/anggota dari perusahaan penanaman modal tersebut yang berhasil dikonfirmasi media ini juga menambahkan, saya sertakan uang saya waktu itu sebanyak 5 juta dengan tempo 5 bulan kedepan menjadi 10 juta dengan sistem pembayaran per 20 hari saya menerima 2 juta, waktu itu juga saya tahu ini dari teman saya dan pada saat saya masukkan uang itu antara saya dan pihak perusahaan hanya tertuang dalam kwitansi saja, ketika disinggung bagaimana jika perusahaan ini tutup apa upaya dari ibu, Ibu Sinaga menambahkan, kalau saya pasrah aja lah, sebab semuanya kan karena mau sama mau tidak ada paksaannya, tapi entahlah bagi nasabah yang lain yang mungkin uangnya mencapai ratusan juta di tanam di situ, tambahnya.
Ibu Sinaga yang mengaku sebagai guru di SMU Negeri di Wilayah Medan Utara merupakan saalah satu nasabah/anggota dari perusahaan penanaman modal tersebut yang berhasil dikonfirmasi media ini juga menambahkan, saya sertakan uang saya waktu itu sebanyak 5 juta dengan tempo 5 bulan kedepan menjadi 10 juta dengan sistem pembayaran per 20 hari saya menerima 2 juta, waktu itu juga saya tahu ini dari teman saya dan pada saat saya masukkan uang itu antara saya dan pihak perusahaan hanya tertuang dalam kwitansi saja, ketika disinggung bagaimana jika perusahaan ini tutup apa upaya dari ibu, Ibu Sinaga menambahkan, kalau saya pasrah aja lah, sebab semuanya kan karena mau sama mau tidak ada paksaannya, tapi entahlah bagi nasabah yang lain yang mungkin uangnya mencapai ratusan juta di tanam di situ, tambahnya.
Sementara itu Lurah Besar H. Zainal Abidin saat dikonfirmasi media ini mengatakan, tidak mengetahui serta tidak pernah mendengar keberadaan perusahaan tersebut maupun dari kepling disana , namun jika benar demikian saya akan turun kesana bersama pihak terkait agar kegiatan perusahaan tersebut jangan sampai menciptakan situasi tidak aman di wilayah kerja kelurahan Besar yang saya pimpin ujarnya singkat. (NRD)
Posting Komentar
SAMPAI SEKARANG MANAGER ECHANGERPROFIT ATAU OKEYPROFITS ATAU OKEYNOTES BERNAMA GUNAWAN MASIH BEBAS BERKELIARAN DAN MALAH BUKA CABANG DI DAERAH SAWIT SEBERANG BINJAI SUMUT DENGAN ANGGOTANYA SEBAGAI PIMPINANA CABANG BERNAMA BU RINA
Posting Komentar