Patrich Wanggai menceritakan kesan yang didapatkannya bermain pada kompetisi Malaysia Super League
GLOBAL SUMUT-Pemain asal Papua, Patrich Wanggai, pada musim ini memang sedang mencoba peruntungannya di kompetisi Malaysia Super League bersama T-Team FC. Dia mengaku terkesan dengan pengalamannya merumput di luar negeri untuk yang pertama kalinya itu.
Tanpa canggung, pemain berusia 25 tahun itu pun memaparkan apa saja yang didapatkannya dari klub asal Malaysia tersebut. "Saya diberikan rumah sama mobil. Saya merasa lebih dihargai di negara orang lain. Indonesia harus belajar mengenai manajemen klub. Untuk gajinya, lumayan cukup nendang," ucap Patrich, saat ditemui wartawan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
Selain itu, dia berbicara mengenai sistem kompetisi di Malaysia yang tertata lebih baik dibandingkan kompetisi di Indonesia. "Indonesia punya satu liga tak teratur. Sebab libur selama satu bulan. Sementara di Malaysia ada tiga liga, tapi jadwal kompetisi lebih teratur," paparnya.
"Tapi dari sisi persaingan antarklub di Indonesia sangat kompetitif. Sedangkan di Malaysia pada kompetisi kasta tertinggi hanya 12 klub yang berpartisipasi," ucap mantan penggawa Persipura Jayapura itu.
GLOBAL SUMUT-Pemain asal Papua, Patrich Wanggai, pada musim ini memang sedang mencoba peruntungannya di kompetisi Malaysia Super League bersama T-Team FC. Dia mengaku terkesan dengan pengalamannya merumput di luar negeri untuk yang pertama kalinya itu.
Tanpa canggung, pemain berusia 25 tahun itu pun memaparkan apa saja yang didapatkannya dari klub asal Malaysia tersebut. "Saya diberikan rumah sama mobil. Saya merasa lebih dihargai di negara orang lain. Indonesia harus belajar mengenai manajemen klub. Untuk gajinya, lumayan cukup nendang," ucap Patrich, saat ditemui wartawan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
Selain itu, dia berbicara mengenai sistem kompetisi di Malaysia yang tertata lebih baik dibandingkan kompetisi di Indonesia. "Indonesia punya satu liga tak teratur. Sebab libur selama satu bulan. Sementara di Malaysia ada tiga liga, tapi jadwal kompetisi lebih teratur," paparnya.
"Tapi dari sisi persaingan antarklub di Indonesia sangat kompetitif. Sedangkan di Malaysia pada kompetisi kasta tertinggi hanya 12 klub yang berpartisipasi," ucap mantan penggawa Persipura Jayapura itu.
Posting Komentar
Posting Komentar