JAKARTA | GLOBAL SUMUT.COM - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan Megawati Soekarnoputri mencalonkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo
alias Jokowi sebagai calon presiden. Namun, PDI-P belum memastikan waktu
pendeklarasian Jokowi. "Keputusan diambil sekitar dua pekan lalu,"
kata sumber di lingkaran yang dekat dengan Megawati, Jumat, 28 Februari 2014.
Dia menjelaskan, PDI-P menggodok berbagai macam skenario untuk menentukan
siapa calon presiden yang diusung. Simulasi itu mengerucut pada dua nama, yakni
memasangkan Megawati dengan Jokowi atau memasangkan Jokowi dengan tokoh lain
sebagai calon wakil presiden. Simulasi ini lantas diuji melalui survei
Hasil survei di sejumlah lembaga menunjukkan Jokowi jauh mengalahkan
Megawati. Sumber ini menuturkan, selain mendengar suara internal, Megawati juga
mendengar pandangan sejumlah ahli politik yang dikoordinasi oleh Cornelis Lay,
yang juga guru besar Ilmu Politik dan Pemerintahan di Universitas Gadjah Mada.
Dia membantah jika keputusan Megawati diambil seusai lawatan ke sejumlah
negara. Sebelumnya Megawati sempat bertandang ke Hong Kong, Italia , Singapura
sebelum kembali ke Indonesia. Menurut sumber ini, mencuatnya nama Jokowi memang
tak terbendung lagi. "Sejauh ini belum ada faktor yang membuat Megawati
berubah pikiran," kata sumber ini.
Meskipun sudah memutuskan nama Jokowi, sumber ini tak menampik bahwa suara
untuk mencalonkan Megawati tetap ada. Dia beralasan, aspirasi ini disampaikan
mereka yang loyal kepada Megawati. Sumber ini menjelaskan, sepeninggal Taufik
Kiemas, Megawati lebih independen dalam mengambil keputusan. "Beliau
sekarang terlihat lebih percaya diri," kata dia.
Sumber ini menjelaskan, saat ini masih ada perbedaan pandangan mengenai
kapan deklarasi Jokowi. Ada yang berpandangan deklarasi dilakukan sebelum masa
kampanye rapat akbar. Namun, ada juga yang berpandangan deklarasi dilakukan
saat hari terakhir rapat akbar. "Sekarang tergantung Megawati.
Posting Komentar
Posting Komentar