0
MEDAN | GLOBAL SUMUT-"Mahasiswa sudah mengetahui bahwa identitas bangsa adalah Pancasila, namun secara praktek mereka tidak mampu melakukannya. Hal ini dikarenakan keapatisan mahasiswa untuk mengenal identitas bangsanya sendiri, sehingga mereka hanya disibukkan dengan dunia sendiri tanpa peduli disekitarnya ada yang perlu diperbaiki."
Pernyataan ini dibuat oleh Mince Wastina Sihombing dalam tulisannya yang berjudul "Dunia Buruk Mahasiswa Akibat Ketidakjelasan Paham Yang Dianut", dan menjadi salah satu pemenang dalam lomba menulis yang diadakan oleh DPW LSM Martabat Sumut bekerjasama dengan Ikatan Penulis Muda PPKn Universitas Negeri Medan. 
Senada dengan itu, Firman Pahala Siringo-ringo dalam tulisannya berjudul ”Pancasila vs Komunisme”, juga menyatakan ”Kita sebagai pelajar maupun mahasiswa harus kritis, mengamati ideologi asing yang mencoba menyusup ke generasi muda.”
Penjurian yang diadakan pada tanggal 28 Februari 2014, oleh 3 penilai, yakni DR. Deny Setiawan, M.Si (Akedemis Unimed/Dosen Pasca Sarjana), Samson Sihombing, S.Pd (Ketua DPW LSM Martabat Sumut) dan Darwin Sitepu, S.Pd (Pembina IPena PPKn Unimed), menghasilkan 15 pemenang dalam lomba menulis bertema "Mengeliminir Paham Komunisme di Kalangan Pelajar dan Mahasiswa” ini.
Selain kedua penulis muda di atas, lomba menulis ini juga dimenangkan oleh Leo Chilson Sihotang, S.Pd (Waspadalah !! Paham Komunisme Bermetamorfosis di Kalangan Mahasiswa), Oksari Anastasya Sihaloho (Menghalau Komunisme Dengan Pancasila), Dewi Nurita Pilliyang (Bahaya Laten (Hantu) Komunisme), Winda Handayani (Demi Indonesia Tanpa Komunisme) dan Sri Suci Ramadhani (Si Merah Palu Arit “Musuh Pemuda").
Irawati Sofiana Sianturi (Rancu Komunisme), Lamria Pasaribu (Mengeliminir Paham Komunis di Kalangan Pelajar dan Mahasiswa), Sukriadi (Lindungi Kaum Muda dari Virus Komunisme), Nadia Odelan Simanjuntak (Komunis Tidak Pernah Mati (Komunis Ditengah-Tengah Kehidupan Bangsa Indonesia), Putra Kaslin Hutabarat (Komunisme yang laten, Pancasila Mau Ditelanjangi?), Ratna E Tambunan (Perkembangan Komunisme Dikalangan Mahasiswa), Yulita Hutahaean (Peran Mahasiswa Dalam Menghempas Komunisme) dan Prayoga  Tarigan (Komunis: Bukan Marwah Negeri Pancasila).
Panitia memberikan dana perangsang kepada para penulis muda tersebut untuk semakin bergairah dalam menuliskan pemikirannya untuk menanggapi perkembangan situasi nasional dalam opini generasi muda saat ini. 
DR. Deny Setiawan dalam kegiatan tersebut menyatakan bahwa lomba menulis ini sangat baik untuk menyalurkan pendapat/opini generasi muda berintelektual tinggi. Dengan mampunya mahasiswa membuat tulisan singkat bertema isu yang sampai sekarang tidak habisnya diperdebatkan oleh semua kalangan ini, membuktikan bahwa mahasiswa kritis tidak hanya identik dengan turun ke jalan, membawa spanduk dan membakar ban bekas.
IPena PPKn Unimed merupakan wadah bagi para mahasiswa untuk menyalurkan kemampuannya dalam menulis. Keberadaan organisasi intra kampus ini memberikan warna cerah dalam perkembangan generasi muda intelektual saat ini yang umumnya masih dipandang negatif oleh masyarakat.(NRD)

Posting Komentar

Top