0
KOTAPINANG | GLOBAL SUMUT- Saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Sabtu (1/3) lalu Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho ST MSi meninjau lokasi pencetakan sawah baru di Desa Mampang, Kecamatan Kota Pinang. Areal seluas 65,12 hektar ini berhasil diolah menjadi persawahan pada tahun 2013 lalu setelah terbengkalai sebagai lahan tandus dan tak produktif selama 35 tahun.
Gubsu dan istri tiba di Desa Mampang sekitar pukul 07.00 WIB setelah melakukan perjalanan dari Kota Medan menggunakan moda kereta api. Sebelum meninjau areal persawahan yang tampak hijau menghampar itu Gubsu dan rombongan beristirahat sejenak di rumah seorang tokoh masyarakat untuk bersarapan bersama.
Usai sarapan, Gubsu bersama Wakil Bupati Labusel Drs H Maslin Pulungan langsung meninjau persawahan seluas 65,12 hektar. Setelah mendapat penjelasan dari Kepala Dinas Pertanian dan Perternakan Labusel Selwin Marpaung, Gubsu berdialog dengan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Semeru.
Saat ini di Kabupaten Labusel terdapat 200 hektar lahan cetak sawah baru, 65,12 hektar diantaranya berada di Desa Mampang, Kecamatan Kotapinang. Cetak sawah baru merupakan salah satu program unggulan Gatot Pujo Nugroho-Tengku Erry Nuradi yang diharapkan bisa meningkatkan sumber pangan daerah dan mampu mempertahankan posisi lima besar lumbung beras Indonesia. Sekaligus ikut mewujudkan target nasional swasembada beras 10 juta ton.
Dalam arahannya Gubsu menyampaikan bahwa sektor pertanian merupakan salah satu prioritas pembangunan Pemprov Sumut, selain peningkatan sumber daya manusia (SDM) dan pembangunan infrastruktur.
“Kita bersyukur bahwa provinsi Sumut selama tahun 2013 mampu mempertahankan posisi lima besar lumbung beras Indonesia. Saya berharap tahun ini kita bisa tetap masuk lima besar bahkan lebih baik lagi. Lewat program cetak sawah dan menyebar para penyuluh ke desa-desa semoga target ini bisa kita raih,” harap Gubsu.
Wakil Bupati menjelaskan, lahan cetak sawah di Desa Mampang ini dulunya merupakan tanah yang tidak produktif. Selama lebih kurang 35 tahun terlantar karena tandus dan susah dijadikan areal berkebun dan bercocok tanam.
“Alhamdulillah, sekarang kita lihat lahan ini mulai menghijau ditumbuhi padi. Saya harap nantinya desa ini dapat berkontribusi dalam peningkatan produksi pangan,” jelas Wakil Bupati.
Pemerintah Labusel, menurut Wakil Bupati Drs H Maslin Pulungan siap mendukung program Pemprovsu untuk mewujudkan sektor pertanian yang kuat dan mempertahankan prestasi lima besar swasembada beras. Untuk itu, Kabupaten Labusel juga sudah siap untuk mencetak area persawahan baru di beberapa desa lain.
Kepala Dinas Pertanian dan Perternakan Labusel, Selwin Marpaung. memaparkan Desa Mampang merupakan salah satu dari tiga desa di Kabupaten Labusel yang ikut program percetakan sawah baru seluas 200 hektar. Sawah seluas 200 hektar tersebut terbagi atas Gapoktan Semeru di Desa Mampang Kecamatan Kota Pinang dengan luas 65,12 hektar, Gapoktan Tapus Jaya 2 di desa Sampean Kecamatan Sei Kanan seluas 10,10 hektar dan terakhir Gapoktan Sekar Tani mengelola areal cetak sawah seluas 124,78 hektar.
Ketua Gapoktan Semeru Isno Harmono Harahap membenarkan, lahan seluas 65,12 hektar yang kini dikelola puluhan petani itu di Desa Mampang dulunya adalah lahan tidur.
“Selama 35 tahun lahan ini tidak produktif, dan kini mulai menghijau sehingga ada harapan bagi kami untuk memperoleh hasil dari cetak sawah ini,” kata Isno.
Setelah dikelola beberapa bulan, lahan cetak sawah yang dikelola Gapoktan Semeru mulai ditumbuhi padi meski sistm irigasinya belum permanen. Gubsu berharap para petani tidak putus asa mengelola lahan tidur yang kini diolah menjadi sawah itu. Pemprovsu akan terus membantu agar lahan tersebut bisa menghasilkan padi sesuai target. Bantuan diberikan dalam bentuk tenaga penyuluh, penyaluran pupuk dan pengendalian hama.(red)
 

Posting Komentar

Top