MEDAN LABUHAN | GLOBAL SUMUT - Oknum guru di SMP Negeri 39 Medan
Endar kembali pukul siswa. Kali ini korbannya siswa kelas VII-E M. Arif
Laksana. Wajah siswa yang tak tahu salahnya itu ditampar sa’at baris mengikuti
mata pelajaran senam pagi. Juma’t (28/2/2014).
Endar terus
menerus interpensi siswa sehingga Arif takut mengadukan kejadian itu kepada
orangtuanya. “Ibu itu (Endar-red) selalu bilang dengan kami kalau dia tak takut
dengan orangtua kami, ibu itu kejamnya minta ampun pak, kami berharap agar ibu
Endar itu tidak mengajar di sekolah kami, kami takut”. Kata siswa yang ditemui
globalsumut di depan pintu gerbang sekolah itu. “Kalau kalian tak senang
silahkan lapor sama orangtua kalian, saya tidak takut”. Kata siswa menirukan
ucapan Endar.
Tindakan
kejam Endar yang tak pantas dilakukan seorang guru itu sudah puluhan kali
terjadi, namun Endar masih selamat karena tak seorang siswapun yang berani
mengadu pada orangtuanya. Belakangan terungkap kalau Endar juga pernah
menghajar anak seorang wartawan yang menimba ilmu di sekolah paporit kota Medan
tersebut. Parahnya lagi siswa ditiap lokal di sekolah SMP Negeri 39 Medan itu
pernah mendapat hadiah tamparan dan ataupun cubitan dari Endar hingga meninggalkan
bekas luka memar.
Informasi
yang dikumpul globalsumut di lingkungan sekolah tersebut, sejumlah guru
pendidik di sana tak sejalan dengan Endar yang suka melayangkan tangannya
terhadap siswa, bahkan dikabarkan kalau PNS yang menikah 2 kali itu tak mau
indahkan arahan Kepala Sekolah.
Menanggapi
masalah itu, pemerhati pendidikan Medan Utara H. Nazar minta kepala sekolah
untuk menindaklanjutinya ke Plt. Walikota Medan. “Tindakan main pukul yang
dilakukan Endar terhadap siswa/i SMP Negeri 39 Medan itu sudah menodai dunia
pendidikan dan mencemarkan nama baik sekolah. Kita harap agar kepala sekolah
segera mengambil sikap tegas menindaklanjutinya ke Walikota Medan yang dalam
hal ini Kadis Pendidikan kota Medan, Endar harus dipindahkan dari sekolah
tersebut. Kata Nazar.
Kepala
sekolah SMP Negeri 39 Medan Drs. Halfan Siregar ketika dikonfirmasi globalsumut
melalui telepon selularnya tidak aktif. Sementara anggota Komite Najamuddin
keluhkan sikap oknum guru itu. “Memang saya sudah bolak-balik menerima telepon
dari wali murid tentang kekejaman ibu Endar, namun kita masih memberikan
kesempatan untuk diklarifikasi. Sekarang saya terima lagi pengaduan yang sama,
maka saya akan coba meneruskan masalah ini kepada ketua komite (Bahrumsyah
Sekretaris Komisi-B DPRD Medan)”. Kata Muddin. [mn/bu].
Posting Komentar
Posting Komentar