0
MEDAN | GLOBAL SUMUT- Wakil Gubernur Sumatera Utara HT Erri Nuradi ST, MSi meminta Pertamina melakukan pengawasan ketat terhadap peredaran elpiji subsidi ukuran 3 Kg. Pengawasan sangat penting karena saat ini elpiji ukuran 3 Kg mulai dimainkan para spekulan menyusul membubungnya harga gas 12 Kg sehingga banyak warga beralih ke gas tabung hijau.
“Kita tahu bahwa setiap ada perbedaan harga menjadi peluang bagi spekulan. Mereka melakukan pengoplosan gas elpiji subsidi 3 Kg ke tabung ukuran 12 Kg. Saya khawatir ini akhirnya menyebabkan kelangkaan elpiji 3 Kg yang sebenarnya ditujukan bagi masyarakat menengah ke bawah. Saya berharap Pertamina berkerjasama dengan pemkab/pemko juga aparat kepolisian memperketat pengawasan di jalur distribusi.”tegas Wagubsu saat menerima audiensi PT Pertamina Medan.
Hadir dalam pertemuan tersebut Jumali General Manager Pertamina Marketing Operational Sumbagut, Nurhadiya Manager RFM, Budhi Bustaman Manager Domestik Gas serta Humas Fitri Erika di ruang kerjanya Lantai  9,di Gedung Kantor Gubernur Sumatera Utara, Jalan Diponegoro Medan, Rabu (08-01-2014) .
Terkait dengan kenaikan harga gas elpiji ukuran 12 Kg yang naik Rp 1.000 per kilogram, membuat pihak spekulan mendapat peluang untuk mengambil keuntungan lebih besar lagi. Karena perbedaan harga gas 3 Kg dibandingkan dengan 12 Kg memunculkan keuntungan hingga 2 kali lipat.
Hal ini dibenarkan Jumali, yang membandingkan harga antara satu  tabung gas 12 Kg seharga Rp 95 ribu di tingkat pengecer dengan 4  tabung gas 3 Kg berharga Rp 12 ribuan bisa menghasilkan keuntungan berkisar Rp 48 sampai Rp 50 ribu.
“Sudah pasti dengan perbedaan harga tersebut membuat sepekulan semakin memburu gas subsidi 3 Kg tersebut,”paparnya.
Menyikapi kenaikan harga 12 Kg, PT Pertamina Medan melakukan sosialisasi harga sejumlah agen dan SPBU yang juga menjual gas. Setiap agen Pertamina sudah membuat patokan harga misalnya di Medan Rp 90.700 per tabung untuk gas 12 Kg.
Sedangkan untuk daerah lain Pertamina mengaku menetapkan harga sesuai dengan jarak tempuh (radius), “Misalnya di Kabupaten Serdang Bedagai harga gas ukuran 12 Kg dijual Rp 92 ribuan. Dan harga ini kita cantumkan di spanduk Pertamina di setiap SPBU se Sumatera lengkap dengan harga yang sudah disesuaikan dengan jarak tempuh,”jelas Jumali.
Atas kenaikan harga gas 12 Kg, Pertamina mengaku tidak tertutup kemungkinan terjadinya imigrasi pemakai gas 12 Kg ke gas 3 Kg. Atas kondisi ini Pertamina langsung menambah pasokan gas ukuran 3 Kg sebanyak 10 sampai 15 persen ke pasar.
Namun Pertamina tetap ragu  penambahan bisa mengatasi kelangkaan pasokan gas 3 kg.Karena selain permainan spekulan juga masyarakat menegah ke atas kini memakai gas 3 Kg yang sebenarnya untuk masyarakat menengah ke bawah.
Untuk mengatasi spekulan Pertamina akan mengecek langsung ke setiap agen, meminta data berapa jumlah penjualan setiap hari dan konsumen yang menjadi pelanggan. “Ini kita lakukan agar tidak adanya permainan antara agen dengan spekulan yang menyebabkan terjadinya kelangkaan gas ukuran 3 kilo,”jelas Jumali.(red)

Posting Komentar

Top