MEDAN | GLOBAL SUMUT-Seniman Kota Medan, Endra Kong, mengatakan kegiatan
berlangsung sejak 30 Desember dan berakhir pada 5 Januari, menurut dia,
antusias masyarakat Kota Medan yang menyaksikan acara cukup besar,
mereka berbondong bondong memadati tempat pameran. Selain itu, kata dia,
tujuan menyelenggarakan acara pameran agar masyarakat Kota Medan melek
terhadap karya seni rupa dan dapat mengapresiasi setiap karya seni.
\"Pada tanggal 31 Januari, acara bakal berlanjut ke Hermes Place Polonia. Pasar seni Medan merupakan kegiatan yang berlangsung sejak 1999. Sehingga pada tahun ini merupakan ke 14 kalinya menggelar acara dengan konsep pameran,\" katanya saat ditemui pada pemeran Pasar Seni bertema \"Old end New Paiting Year Exhibition\", Cambridge- lt.LG, Minggu (5/1).
Endra mengungkapkan pada kegiatan tersebut juga digelar demo membatik, kegiatan berlangsung setiap siang. Bagi peserta pengunjung, kata dia, dapat mengkoleksi small batik, dengan contoh nomor rumah dari batik yang berukuran 25/25 cm. Selain itu, lanjut dia, pasar seni, menampilkan seni kriya, seperti ukiran, pahatan, souvenir dan cendramata, di tambah lagi, Endra Kong, meluncurkan poskat poskat bangunan tua, monumen-monumen, rumah ada tradisi, pusaka indonesia, buffalo, bady fenting festival, transportasi tradisional.(NRD)
\"Pada tanggal 31 Januari, acara bakal berlanjut ke Hermes Place Polonia. Pasar seni Medan merupakan kegiatan yang berlangsung sejak 1999. Sehingga pada tahun ini merupakan ke 14 kalinya menggelar acara dengan konsep pameran,\" katanya saat ditemui pada pemeran Pasar Seni bertema \"Old end New Paiting Year Exhibition\", Cambridge- lt.LG, Minggu (5/1).
Endra mengungkapkan pada kegiatan tersebut juga digelar demo membatik, kegiatan berlangsung setiap siang. Bagi peserta pengunjung, kata dia, dapat mengkoleksi small batik, dengan contoh nomor rumah dari batik yang berukuran 25/25 cm. Selain itu, lanjut dia, pasar seni, menampilkan seni kriya, seperti ukiran, pahatan, souvenir dan cendramata, di tambah lagi, Endra Kong, meluncurkan poskat poskat bangunan tua, monumen-monumen, rumah ada tradisi, pusaka indonesia, buffalo, bady fenting festival, transportasi tradisional.(NRD)
Posting Komentar
Posting Komentar