MEDAN LABUHAN | GLOBAL SUMUT- Pihak RSU. H. Adam Malik Jalan Bunga
Lau No. 17 Medan Tuntungan kembali buat ulah. Kali ini Aminah alias Cuminah
(70) warga Dusun XII Pangkalan Garib Desa Pematang Cengal Kecamatan Tanjung
Pura meninggal dunia akibat salah operasi. Aminah juga diperlakukan tak
manusiawi, pihak keluarga korban tak terima dan menuntut RSU. Adam Malik.
Minggu (5/1/2014).
“Kami (anak-anak kandung korban-red) tak terima dengan perlakuan petugas RSU. H. Adam Malik itu. Ibu kami meninggal dunia karena salah operasi. Mereka (petugas operasi-red) membawa ibu kami ke ruang operasi sebelum ada persetujuan pihak keluarga. Setelah kondisinya buruk (diyakini meninggal dunia-red), pihak RSU. Memaksa Juriah (kakak-red) menandatangani surat yang tidak diketahui isinya. Kami tidak terima dan menuntut mereka”.
Demikian dikatakan anak kandung korban Samsul (43) warga lingkungan 23 Kelurahan Pekan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan pada globalsumut.com di tempat kediamannya. Minggu (5/1/2013).
Hal yang sama juga dikatakan Juriah (47). Warga Desa Pematang Cengal yang setia temani ibunya di RSU. Adam Malik itu sempat melihat kondisi perut ibunya yang terbuka lebar. Petugas operasi katakan Aminah mengalami pendarahan dan harus dihentikan dengan kain handuk.
“Saya dibawa petugas operasi itu melihat kondisi ibu yang dalam keadaan perut terbuka, saya tak sanggup melihat darah itu pak. Sakit ibu di bagian bawah pusat (Kista-red), namun mengapa mereka bedah dari atas sampai bawah pusat, kami tak terima”. Kata Juriah yang didampingi dua orang saudaranya pada globalsumut.com.
Sebelum dibawa ke RSU. H. Adam Malik Medan, Aminah sempat dirawat di RSU. Tanjung Pura Langkat dan dirujuk ke RSU. H. Adam Malik. Selama sebulan Aminah dirawat di sana dan kondisinya membaik.
Pihak RSU. H. Adam Malik membolehkan Aminah pulang dengan kelanjutan obat jalan (tetap kontrol-red). Karena sakit yang diderita belum sembuh, dokter di RSU milik Pemerintah itu putuskan untuk operasi yang dilangsungkan tanggal 30 Desember 2013 lalu.
Pihak RSU. H. Adam Malik lalai, belum ada persetujuan keluarga, Aminah langsung dibawa petugas ke ruang operasi. Diyakini dokter-dokter yang magang melakukan operasi itu, salah potong hingga Aminah mengalami pendarahan besar.
Aneh bin ajaib, untuk menyelamatkan Aminah, sejumlah dokter-dokter di RSU milik Pemerintah itu rela mendonorkan darahnya. Namun darah terus terpancar dari dalam organ tubuh Aminah yang dipotong. Sadisnya petugas menghentikan darah tersebut dengan kain handuk yang dimasukkan ke dalam perut Aminah. Perut Aminah yang terbuka memanjang itu diheting layaknya menjahit goni, akibatnya Aminah menghembuskan nafas terakhirnya. [din/mn/bu].
Teks foto : Kondisi tubuh Aminah alias Cuminah setelah dioperasi dokter RSU. H. Adam Malik Medan. Foto dok/pd.
Posting Komentar
Posting Komentar