MEDAN | GLOBAL SUMUT - Dirut RSU. H. Adam Malik Dr. Lukmanul Hakim Nasution SP, KK melalui
Humasnya Basri pada globalsumut.com di ruang kerjanya, Senin (6/1/2014) katakan
almarhumah Aminah alias Cuminah meninggal dunia sudah ajalnya. “Dokter di sini
sudah berupaya semaksimal mungkin, pasien itu meninggal dunia karena ajalnya,
mungkin Tuhan memanggil dia”. Kata Basri dengan nada enteng.
Ketika ditanya siapa dokter yang
mengeporasi dan benda yang dimasukkan ke dalam perut Aminah, Basri dengan sikap
sepele itu terkesan mengelak. “Kami tidak tau soal itu, tanyakan aja ke bagian
pelayanan masyarakat”. Kata Basri menjawab pertanyaan globalsumut.com.
Pernyataan Dirut RSU. H. Adam Malik
yang disampaikan melalui Humasnya itu mendapat cekaman keras dari berbagai
kalangan masyarakat. Pernyataan Basri yang membuat masyarakat emosi tersebut
menggiring masalah Aminah ke Menteri Kesehatan-RI.
Seperti yang dikatakan A. Ahmad. Tokoh
masyarakat Medan Utara itu tuding Basri tak manusiawi. “Apa yang dialami
almarhumah Aminah bukan soal ajalnya, tapi penangan medis yang salah operasi.
Basri jagan asal ngomong, kalau soal ajal diapun (Basri-red) ini hari bisa
mati”. Ujar A. Ahmad dengan nada geram. Senin (6/1/2014).
Kami siap membantu keluarga Aminah
untuk langsung menemui Kementrian Kesehatan-RI lanjut Ahmad. “Ini menyangkut
kelalaian yang menghilangkan nyawa, serta soal kemanusian. Almarhumah Aminah
diperlakukan seperti itu sangat tidak manusiawi, dan kepergiannya disebabkan
kelalaian. Kami siap membawa pihak keluarga Aminah menemui Kementerian
Kesehatan-RI dan siap membantu untuk menempuh jalur hukum”. Tegas A. Ahmad.
Sekedar untuk diketahui, Almarhumah Aminah alias
Cuminah sebelum meninggal dunia dirawat di RSU. Adam Malik Medan sekitar 1
bulan. Aminah di RSU tersebut atas rujukan RSU. Tanjung Pura Langkat. Cuminah
yang memegang kartu Jamkesmas No. 0000984257111 mengalami sakit Kista.
Kondisi
Aminah tampak membaik, dan diperbolehkan berobat jalan (kontrol-red). Namun
entah mengapa pihak RSU. Adam Malik putuskan Aminah harus dioperasi yang
dilaksanakan 30 Desember 2013 jam 09.00 pagi kemaren.
Cuminah
dibawa petugas ke ruang operasi tanpa ada persetujuan pihak keluarga, sementara
Juriah (43 thn) anak kandung Cuminah tak dapat berbuat banyak. Saat itu kondisi
Cuminah segar bahkan sempat bercakap-cakap dengan Juriah.
Selanjutnya
sekitar 20 menit kemudian, Juriah ditemui pihak RSU. Adam Malik dan mengatakan
kalau Cuminah mengalami pendarahan. Petugas meminta Juriah untuk membeli darah
di PMI. Juriah sempat melihat kondisi ibunya dalam keadaan perut mulai dari
bagian jantung hingga sampai pusat terbuka. Dalam kondisi buruk itulah petugas
RSU. Adam Malik meminta Juriah menyetujui memasukkan kain handuk ke dalam perut
ibunya untuk menghentikan pendarahan, Juriah juga dipaksa menandatangi surat
yang yang tak jelas apa isinya.
Saat
operasi berlangsung, diyakini Cuminah sudah meninggal dunia. Pihak RSU. Adam
Malik mencoba kelabui pihak keluarga dan membawa Cuminah ke ruang ICU. Cuminah
dipasangkan nafas buatan (dari alat medis-red), seakan Cuminah tampak masih
hidup. Keesokan harinya dokter Hasanul melalui surat keterangan No.
I.R.01.02.33 nyatakan Cuminah meninggal dunia.[mn/bu].
Posting Komentar
Posting Komentar