BOGOR | GLOBAL SUMUT - Pada Selasa (31/12) besok,
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dijadwalkan akan meluncurkan
secara resmi pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang
dimulai dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan.
“Jaminan sosial nasional ini semuanya ditujukan untuk rakyat Indonesia,
tidak terkecuali yang kita istimewakan mereka yang sangat miskin,
miskin dan rentan, yang jumlahnya 84,6 juta jiwa,” kata Presiden SBY
dalam keterangan pers di Istana Bogor, Jabar, Senin (30/12) siang.
Dengan demikian, lanjut Presiden, nantinya semua rakyat Indonesia akan
memperoleh bantuan kesehatan dan pelayanan kesehatan. Tapi, pemerintah
ingin memprioritaskan 84,6 juta jiwa yang tergolong sangat miskin,
miskin dan rentan itu mendapatkan pelayanan yag semestinya.
“Inilah makna keadilan, yang mampu membayar asuransi, yang tidak mampu
pemerintah akan membayarnya. Inilah ide dasarnya, inilah konsep yang
hendak kita jalankan. Inilah makna keadilan,” tegas Kepala Negara.
Sesuai kesepakatan dengan DPR, lanjut Presiden, pada tahun anggaran
2014, dialokasikan anggaran Rp Rp 19,93 triliun untuk membayar 86,4 juta
jiwa warga Indonesia yang sangat miskin, miskin, dan rentan itu.
Meskipun pada prinsipnya fasilitas kesahatan dan mekanisme kerja BPJS
telah siap, Presiden SBY tetap meminta agar dilakukan pengelolaan dan
pengawasan sebaik-baiknya. “Saya memberikan atensi agar sukses betul
kebijakan dan program yang Insya Allah 2 (dua) hari lagi akan
dijalankan. Para gubernur, bupati dan walikota harus memperhatikan
betul, agar program ini bisa dilaksanakan dengan baik di provinsi dan
wilayah yang dipimpinnya,” kata Presiden SBY.
Ia menginstruksikan semua pihak, baik pemerintah pusat, daerah, BPJS
kesehatan, rumah sakit, dan semua fasilitas kesehatan untuk melaksanakan
program penting ini, kebijakan dan program yang bersejarah ini.
Kalau dalam implementasinya disana-sini ada kekurangan, ada hambatan
biasanya ada karena ini sistem baru, program baru, Presiden SBY ingin
segera dikelola, segera diatasi, dan segera dicarikan jalan keluarnya.
“Dalam hal ini kolaborasi, koordinasi dan sinergi semua pihak sangat
diperlukan,” tegas Presiden SBY.(NRD)
Posting Komentar
Posting Komentar