0
JAKARTA | GLOBAL SUMUT-Ekspor Crude Palm Oil (CPO) atau kelapa sawit mendekati 60% dari total ekspor pertanian. Ekspor pertanian sebesar US$33,7 miliar pada 2012.

Wakil Menteri Pertanian, Rusman Heriawan mengatakan CPO menjadi andalan ekspor Indonesia dan memang tercermin pada sumbangan devisa yang mencapai US$20 miliar pada 2012.

"CPO menjadikan produk terbesar untuk ekpor. Ekspor sawit mencapai hampir 60% peranan keseluruhan produk pertanian sebesar US$33,7 miliar, CPO begitu primadona," ujar Rusman saat diskusi pengembangan Sektor Hulu - Hilir dalam Industri Minyak Sawit Nasional di Jakarta, Kamis (17/10/2013).

Menurut Rusman, pencapaian itu bukan berarti CPO produksinya stagnan. Produksi CPO tetap terus ditingkatkan. Peningkatan produksi bukan dengan perluasan lahan perkebunan kelapa sawit melainkan dengan inovasi dan teknologi.

"Kita semua menaruh harapan besar ke kelapa sawit. Kita belum sampai puncak. Kalau produksi mikro ada grafik belum puncak. Secara makro masih bisa ditingkatkan," jelas Rusman.

Rusman menjelaskan luas lahan perkebunan CPO pada 2012 mencapai 9,07 hektar. Produksi CPO mencapai 23,5 juta ton pada 2012. Untuk menggenjot produktifitas lanjut Rusman pihaknya telah merevisi Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) dari 26 menjadi 98.

"Kami merevisi Permentan 26 menjadi 98 adalah konteks semangat kita, tidak mendorong perluasan tapi produktifitas. Paling penting replanting atau peremajaan baik perusahaan negara, swasta, plasma dan swadaya, sama fokus peningkatan produktifitas," jelas Rusman. (red)

Posting Komentar

Top