MARELAN
| GLOBAL SUMUT-Nasib malang dialami Miswantika (29) alias Titik, ibu anak satu warga
Jalan Komplek Pangon Pasar 4 Barat Lingkungan 4 Kelurahan Rengas Pulau
Kecamatan Medan Marelan
ditemukan Selasa pagi (20/08/2013) sekira pukul 08.00 WIB sudah tak
bernyawa diduga gantung diri dengan kain gendong di dalam rumah sewa
mereka di Pasar V Marelan.Warga sekitar pun sempat heboh hingga
mendatangi rumah sewa korban selanjutnya jenazah di bawa ke rumah
orangtua korban di komplek Pangon Pasar IV Barat Marelan.
keterangan di rumah duka menyebutkan, korban merupakan anak kedua dari 6 bersaudara pasangan Slamet dan Endang Sulastri sedangkan suami korban bernama Arif Wibawa yang telah dikaruniai seorang anak laki-laki yang masih duduk dibangku kelas 1 SD.Kesehariannya suami korban sebagai buruh di salah satu pabrik, sedangkan korban guna membantu ekonomi keluarga berjualan Kue di kawasan Pasar V Marelan.
Meski ibu korban mengaku telah mengikhlaskan kepergian anak keduanya tanpa curiga dan mempermasalahkan menantunya tersebut, namun dari pihak ayah korban merasa curiga atas peristiwa tersebut hingga akhirnya suami korban dimintai keterangannya oleh polisi serta jenazah korban dibawa dengan mobil ambulans Partai Golkar ke RS Pirngadi Medan untuk dilakukan Visum.
"Biasalah nak, namanya berumah tangga itukan ada kalanya cekcok tapi biasanya menantu saya itu kalau sudah bertengkar sering mengaku pada saya dan minta maaf memperlakukan kasar almarhum anak saya, sehingga sering saya nasehati mereka berdua hingga kembali akur, bahkan saya pernah menyuruh mereka berdua pergi ketempat pertama kali mereka berjumpa untuk mengenang masa indah bersama, yang kata mereka dibawa jembatan layang Pulo Brayan Medan, mereka pun pergi kesana hingga kembali akur, tapi entah kenapa ya, saya juga engak bisa menuduh tiba-tiba dikabari anak saya itu sudah meninggal, saya hanya bisa ikhlas menyerahkan semuanya pada Allah SWT,"ungkap Ibu kandung Almarhum Miswantika di rumah duka komplek Pangon Pasar 4 Marelan.
Hingga berita ini diturunkan, jenazah korban masih dibawa ke RS Pirngadi Medan sedangkan suami korban masih dimintai keterangannya oleh pihak kepolisian serta telah melakukan olah TKP di kediaman rumah sewa korban di kawasan Pasar V Medan Marelan.(Abu/GS/Mdn).
keterangan di rumah duka menyebutkan, korban merupakan anak kedua dari 6 bersaudara pasangan Slamet dan Endang Sulastri sedangkan suami korban bernama Arif Wibawa yang telah dikaruniai seorang anak laki-laki yang masih duduk dibangku kelas 1 SD.Kesehariannya suami korban sebagai buruh di salah satu pabrik, sedangkan korban guna membantu ekonomi keluarga berjualan Kue di kawasan Pasar V Marelan.
Meski ibu korban mengaku telah mengikhlaskan kepergian anak keduanya tanpa curiga dan mempermasalahkan menantunya tersebut, namun dari pihak ayah korban merasa curiga atas peristiwa tersebut hingga akhirnya suami korban dimintai keterangannya oleh polisi serta jenazah korban dibawa dengan mobil ambulans Partai Golkar ke RS Pirngadi Medan untuk dilakukan Visum.
"Biasalah nak, namanya berumah tangga itukan ada kalanya cekcok tapi biasanya menantu saya itu kalau sudah bertengkar sering mengaku pada saya dan minta maaf memperlakukan kasar almarhum anak saya, sehingga sering saya nasehati mereka berdua hingga kembali akur, bahkan saya pernah menyuruh mereka berdua pergi ketempat pertama kali mereka berjumpa untuk mengenang masa indah bersama, yang kata mereka dibawa jembatan layang Pulo Brayan Medan, mereka pun pergi kesana hingga kembali akur, tapi entah kenapa ya, saya juga engak bisa menuduh tiba-tiba dikabari anak saya itu sudah meninggal, saya hanya bisa ikhlas menyerahkan semuanya pada Allah SWT,"ungkap Ibu kandung Almarhum Miswantika di rumah duka komplek Pangon Pasar 4 Marelan.
Hingga berita ini diturunkan, jenazah korban masih dibawa ke RS Pirngadi Medan sedangkan suami korban masih dimintai keterangannya oleh pihak kepolisian serta telah melakukan olah TKP di kediaman rumah sewa korban di kawasan Pasar V Medan Marelan.(Abu/GS/Mdn).
Posting Komentar
Posting Komentar