0

Bang Haji Tampung BBM Curian Dari Mobil Tangki Pertamina


MEDAN | GLOBAL SUMUT – Pemilik lokasi penampungan minyak curian melalui mobil tangki Pertamina Labuhan Deli tidak saja dinikmati kalangan mafia BBM bersetatus preman, namun bersetaus hajipun ikut berenang ke lautan minyak curian itu. Sabtu (17/8/2013).
           
Di sekitar daerah Darmin Kelurahan Besar Kecamatan Medan Labuhan misalnya, lokasi penampungan BBM tak resmi itu disebut-sebut milik warga sipil berinisial Haji Abdullah alias Haji Bedul warga Siombak Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan. Dari lokasi milik bang haji ini, setiap harinya mampu mengumpulkan puluhan drum BBM curian yang didapat dari puluhan mobil tangki Pertamina Labuhan Deli.
           
Informasi yang dihimpun GLOBALSUMUT.COM di lapangan, bang Haji yang dikenal anti wartawan itu gunakan jasa sejumlah preman yang ditempatkan di depan Pertamina Labuhan Deli. Tugas mereka (preman-red) bermacam-macam, sebahagian preman itu ditugaskan untuk memperhatikan langganan tuannya (Mobil-mobil tangki Pertamina yang aktif-red), sedangkan sebahagian lagi bertugas untuk menggiring mobil tangki Pertamina Labuhan Deli agar buang minyak (kencing-red) ke lokasi penampungan BBM ilegal milik tuannya.
           
Disisi lain, oknum petugas keamanan Pertamina Labuhan Deli yang didatangkan dari satuan Angkatan Laut (Lantamal-I Belawan) sepertinya terkontraminasi dengan kejahatan BBM di seputaran area Pertamina Labuhan Deli. Mereka (petugas keamanan Pertamina Labuhan Deli-red) juga terima suap dari awak mobil tangki Pertamina Labuhan Deli. Akibatnya kejahatan pencurian minyak melalui mobil tangki Pertamina Labuhan Deli itu terkordinir tak obahnya seperti mata rantai.
           
Terpisah, beriak kabar di tengah kalangan masyarakat, oknum jajaran petinggi Lantamal-I Belawan seakan tutup mata dengan ulah anggotanya di lapangan. Isu yang berkembang dan layak dipercaya, kalau petinggi-petinggi berseragam loreng itu laksanakan acara apa saja, tinggal ngomong dengan pemilik lokasi penampungan BBM ilegal yang umumnya diawasi oknum TNI-AL berpakaian preman (Sumber dari pekerja di lokasi penampungan BBM ilegal-red). Semua biaya ditanggung, termasuk kebutuhan bahan bakar mobil mewah mereka. [tim].        

Posting Komentar

Top