MEDAN | GLOBAL SUMUT - Sejak beberapa Hari terakhir ini ratusan rumah tangga
warga masyarakat yang bermukim di Griya Martubung Kelurahan Besar
Kecamatan Medan Labuhan kesulitan air bersih , hal ini disebabkan PDAM
Tirtanadi tidak mampu menjalankan kewajibannya kepada pelanggannya.
Akibat kinerja PDAM Tirtanadi yang tidak bertanggung jawab ini ratusan masyarakat menjadi resah dan sebagian yang lain memanfaatkan air isi ulang untuk kebutuhan sehari - hari, keperluan cuci dan masak terpaksa membeli air mineral.
Samini (33) Salah seorang warga Jalan Tangguk Damai Lingkungan 13 Blok I Perumnas Martubung Minggu (30/6/2013) di kediamannya menjelaskan, Air leading yang disalurkan PDAM Tirtanadi sangat kecil dan itupun harus ditampung berjam -jam baru bisa di gunakan, Hal ini sudah terjadi beberapa hari
namun anehnya pembayaran rekening air biasa saja. Air lancar maupun ngadat menetes-netes pembayaran rekening tidak menurun."kami di perumnas griya martubung ini sudah lengkap lah penderitaannya bang, dimana air PDAM setiap hari mati sekarang Listrik juga setiap malam ikutan - ikutan mati, jadi selama kenaikan harga BBM ini sudah lengkap penderitaan kami di perumnas ini bang", BBM naik PLN sering mati, Air PDAM Ngadat",katanya.
"sudah seminggu ini bang air PDAM ngandat jangankan untuk mandi untuk masak saja susah bang, apa lagi di pagi hari untuk berwudhuk (sholat) pun payah bang",tambahnya.
“Kinerja managemen PDAM Tirtanadi ini sangat buruk, tidak disiplin, merugikan masyarakat dan mengecewakan. Pada pagi hari dikala kaum ibu dan warga lainnya sibuk dan sangat memerlukan air, PDAM Tirtanadi malah Ngadat.
Disisi lain masyarakat diwajibkan membayar dan harus tepat waktu, bila terlambat membayar sedikit saja langsung didenda, ini tidak disiplin dan tidak bertanggungjawab namanya,” ungkapnya kecewa.
Bersamaan dengan persoalan PDAM ini, Ibu Yani (40) warga yang sama, sangat mengharapkan penyaluran air minum PDAM Tirtanadi dapat kembali beroperasional dengan normal kepada masyarakat pelangganya. Karena masyarakat sangat mengharapkan air minum yang bersih, sehat dan murah seperti Tirtanadi ini.
“Karena PDAM Tirtanadi adalah Perusahaan Daerah (PD) milik Pemprovsu (Pemerintah Provinsi Sumatera Utara) maka diminta Gubsu Gatot Pujonugroho juga turun tangan untuk menangani persoalan air PDAM Tirtanadi yang masaih ngadat dan membuat warga jadi resah ini. Gatot segera menegur keras managemen Tirtanadi untuk dapat bekerja dengan baik dan penuh tanggungjawab terhadap masyarakat konsumennya. Jangan tahunya Tirtanadi itu nagih duit, duit saja,” ujarnya kesal.
Kondisi masih ngadatnya aliran air bersih PDAM Tirtanadi tersebut
mendapatkan tanggapan serius dari sekretaris DPP Forkomwari (Forum Komunikasi Wartawan Indonesia ) Abu Hasan
Asy'ari, SE mengatakan, PDAM Tirtanadi seharusnya peka menanggapi keluhan
para pelangan guna mencari solusinya memberikan tanki air keliling bagi
warga yang mengalami krisis air bersih.
Seharusnya kalau ada perbaikan pipa, pihak PDAM Tirtanadi memberitahukan
pada warga, inikan ngak ada pemberitahuan maupun perbaikan pipa
sehingga warga menjadi bingung kenapa air terus ngadat, untuk itulah
perlu diaudit kinerja PDAM Tirtanadi kalau perlu pejabatnya diperiksa
oleh Kejaksaan maupun KPK sebab ada dugaan korupsi,Katanya.
"Pihak PDAM terkesan ingin menang sendiri, bila pelanggan menunggak atau
terlambat membayar dikenakan sanksi denda dan ancaman pemutusan, namun
pelayanan yang diberikan pada pelangan tak memuaskan justru
mengecewakan, terbukti di sejumlah kawasan pemukiman warga hingga kini
aliran airnya masih ngadat,"ujarnya.(Abu /Indra).
Posting Komentar
Posting Komentar