Banjir Rob Rendam Kantor Pelindo Belawan
BELAWAN | GLOBAL SUMUT- Ketinggian air pasang laut
(banjir rob) di Belawan hingga Rabu (26/6) kemarin, masih terlihat tinggi.
Bahkan debit air laut mencapai 60 centimeter itu tidak cuma merendam 6
kelurahan di Kecamatan Medan Belawan, namun sebagian besar perkantoran seperti
Kantor Pelindo I Belawan terlihat juga terendam dan infrastruktur jalan
dikawasan permukiman padat penduduk ini tenggelam.
“Dibanding hari lalu, banjir pasang
hari ini lebih tinggi lagi. Kalau kemarin hanya sebagian jalan yang terendam,
tapi kali ini banjir menenggelamkan hampir seluruh badan jalan,” ungkap
Nursidin (50) warga pajak baru Belawan, Kecamatan Medan Belawan.
Gelombang pasang air laut yang
terjadi di Belawan, sebut dia, merupakan hari ke tiga. Dan ketinggian banjir
rob masih akan terjadi hingga beberapa hari ke depan. “Dan ketinggian air akan
menurun, ini terjadi sampai 3 hari ke depan. Setelah itu air laut akan surut
atau pasang mati,” katanya.
Meski sudah dianggap biasa oleh
warga, namun mereka yang bermukim di kawasan pesisir utara Kota Medan tersebut
mengaku tetap waspada, khususnya apabila banjir rob terjadi pada malam hari.
“Yang ditakutkan kalau pasang laut
terjadi malam hari, karena selain membuat tidur terganggu, tapi paling
berbahaya adalah arus listrik yang dikawatirkan kabelnya terkena air.
Soalnya pernah ada
kejadian warga tewas kesetrum saat banjir pasang masuk ke rumahnya,” ucap dia.
Berdasarkan amatan GLOBAL SUMUT,
dampak banjir rob tidak cuma melumpuhkan aktivitas di Belawan. Namun akses
jalan dari Belawan menuju Medan atau sebaliknya mengalami kemacetan sepanjang
hampir satu kilometer tetapnya di simpang sicanang belawan. Ini disebabkan ruas
jalan persisnya di Simpang Sicanang, Belawan tenggelam, hingga mengakibatkan
sejumlah truk, mobil, maupun kendaraan terjebak antrean.
Bambang Hermanto (49), seorang
pengendera sepeda motor mengatakan, banjir pasang air laut yang terjadi tidak
hanya merendam kenderaanya. Sepatu dan celana yang dipakainya juga basah
terkena air laut saat terjebak kemacetan. “Tadi aku coba paksakan melintasi
banjir ini, tapi begitu sampai di persimpangan terjebak macet, sepeda motorku
mati ,terpaksa sepeda motor aku sorong akibatnya sepatu dan celana ku basah,”
sebutnya.(Red/GS/Mdn)
Posting Komentar
Posting Komentar