0
Ratusan Mobil Tangki Pertamina Masih Kencing Di Jalan. Sopir Ngaku Digaji Rp. 950 Ribu/Bulan.
Aktivis Surati Meneg BUMN Dan Mabes Polri.


MEDAN | GLOBAL SUMUT – Ratusan mobil tangki Pertamina Labuhan Deli masih kencing di jalan. Seperti di lokasi penampungan BBM ilegal yang tak jauh dari depot Pertamina Labuhan Deli (Berjarak sekitar 30 meter atau depan gang Bom Lama-red). Lokasi penampungan BBM ilegal berkodok gudang penyimpanan mobil tangki itu Disebut – sebut milik DN. Dari lokasi ini, sedikitnya 30 unit mobil tangki Pertamina ke luar masuk ke gudang tersebut yang kemudian melaju ke tujuan masing-masing (SPBU-red). Kamis (16/5/2013).
         
Aktifitas melawan hukum di lokasi penampungan BBM milik DN itu berlangsung pagi hari. Sebelumnya, pekerja di lokasi ilegal tersebut menunggu mobil tangki Pertamina yang sudah menjadi langganannya di sekitar pintu ke luar masuk depot Pertamina Labuhan Deli. Begitu mobil tangki langganannya ke luar dari depot, pekerja langsung menggiringnya masuk ke lokasi penampungan BBM milik DN. Sementara pengawas yang berambut cepak di lokasi haram itu tampak sibuk melakukan tindakan pengamanan mobil tangki dari intaian petugas.
         
Hal yang sama juga terjadi di sekitar depan kantor Lurah Kota Bangun. Setiap harinya puluhan mobil tangki Pertamina buang BBM (kencing di jalan-red) di lokasi yang disebut-sebut milik PTR itu. Kamis (16/5/2013).
         
Temuan mobil tangki Pertamina nakal ini dari hasil pantauan tim  GLOBALSUMUT.COM di lapangan. Mobil tangki bermuatan BBM yang dikemudikan karyawan PT. Elnusa Petrofin Medan itu ke luar dari depot Pertamina Labuhan Deli menuju SPBU. Sebelum sampai tujuan, mobil tangki Pertamina singgah di lokasi penampungan BBM ilegal milik PTR. Dari mobil tangki itu, sopir dan kernek menurunkan puluhan kaleng BBM.
         
Sebelum menurunkan BBM, pekerja di lokasi terlebih dahulu menutupi plat nomor mobil tangki dengan menggunakan karton atau kain. Tindakan itu untuk melindungi sopir dan kernek dari pantauan petugas ataupun publik. Dari lokasi yang satu itu, setiap harinya tidak kurang dari 50 unit mobil tangki yang singgah.
         
Selain ke dua lokasi penampungan BBM ilegal yang merugikan negara itu, masih banyak lagi lokasi-lokasi lain yang berjejer di sepanjang jalan KL Yos Sudarso hingga sampai ke jalan Rahmad Buddin Terjun dan Bulu Cina Hamparan Perak. Dari lokasi-lokasi penampungan BBM ilegal ini, negara dirugikan ratusan juta rupiah setiap harinya.
         
Terpisah, Salah Satu Supir mobil tangki Pertamina Labuhan Deli yang minta namanya dirahasiakan Kepada media online GLOBAL SUMUT.COM baru – baru ini di rumah makan di sekitar daerah Pajak Sore (saat Istirahat makan siang-red), mengaku nekat menjual BBM ke lokasi siong karena gaji kecil. “Gimana lagi bang, gaji pokok kami Cuma Rp. 950 ribu/bulan dan lembur matinya Rp. 300 ribu/bulan, sementara jam kerja kami diluar batas. Untuk mencukupi kebutuhan hidup, yah terpaksalah kami jualkan BBM ke lokasi, yang penting kami tidak merugikan perusahaan tempat kami bekerja (Kapasitas BBM yang diantar ke SPBU pas-red)”. Kata sopir dengan polos.
         
Disisi lain, aktifitas ilegal di penampungan BBM tak resmi yang merugikan negara ratusan juta rupiah/hari itu akan dilaporkan ke Menteri Negara BUMN dan Mabes Polri. “Aktifitas tersebut harus dilaporkan ke Meneg BUMN dan Mabes Polri. Hal ini sangat merugikan negara dan masyarakat luas, yang mana sekarang ini BBM menjadi masalah besar bagi penyelenggara negara. Kita berharap, dengan laporan kita nantinya, dapat membuahkan hasil serta pelaku penampungan BBM ilegal itu ditertibkan selamanya”. Tegas aktivis Medan Munar saat dihubungi GLOBAL SUMUT.COM melalui telepon selularnya. Kamis (16/5/2013). [red].

Posting Komentar

Top