MEDAN LABUHAN | GLOBAL SUMUT - Koodinator lapangan PT. ElNusa Agus Manalu meminta untuk diberi waktu satu bulan ke depan untuk mengatasi masalah maraknya mobil-mobil tangki milik ElNusa yang sering "kencing" dijalan dan dalam gudang siong di daerah sekitar Medan Deli, Labuhan dan Belawan, "Berikan kami satu bulan kedepan untuk mengatasi hal ini, apakah supir-supir kami masih melakukan kencing di jalan, sebab jika para supir kami tidak kencing lagi dijalan pastilah jumlah gudang-gudang siong tersebut dengan sendirinya akan tutup atau paling tidak berkurang", janjinya pada wartawan saat dikonfirmasikan terkait maraknya tangki kencing BBM.
Namun sesuai amatan di lapangan minggu (12/05/2013) di seputaran jalan KL.Yosudarso Medan Labuhan hingga Medan Deli dan jalan Rahmadbuddin arah Terjun Hamparan Perak masih tampak para supir tangki
milik PT. ElNusa doyan menyingahi gudang-gudang ilegal tersebut untuk memperoleh uang tambahan.
Bahkan dari pengakuan pengawas salah satu SPBU di Jalan Krakatau Medan yang tidak bersedia namanya ditulis mengaku tidak keberatan jika mobil truk-truk tangki tersebut singgah di gudang-gudang siong tersebut,
sepanjang BBM kami tidak berkurang sesuai dengan pesanan kami di SPBU, maka disini kami para pengawas harus jeli untuk melihat jumlah BBM yang dikeluarkan dari truk tangki tersebut.
Sebab dengan maraknya gudang siong ilegal untuk daerah Belawan sudah bukan menjadi rahasia umum lagi, bahkan pernah saya ikut mengawal truk tangki yang membawa BBM pesanan kami dan saya ikuti mulai dari
truk tangki keluar dari depo pertamina Labuhan, namun apa yang terjadi, saya pada saat itu hampir saja mendapat teror dijalan didekat gudang siong yang dilalui truk tangki yang saya ikuti, saya menduga pada saat itu supir tangki tersebut telah ada komunikasi dengan para pengawas atau pekerja di gudang siong-siong tersebut bahwa truk tangki yang membawa pesanan kami saya ikuti, dan mulai itu saya jera untuk
mengikuti truk tangki yang membawa BBM pesanan kami. ujar pengawas SPBU tersebut.
Agus Manalu selaku koodinator lapangan Elnusa Medan Labuhan kembali mengatakan, pihak Elnusa sudah cukup memberikan yang terbaik kepada awak supir kami, bahkan kami menggaji para supir tersebut sebulannya sebesar Rp. 1,7 juta perbulan ditambah lagi fasilitas perobatan bahkan jika ada para supir yang meminjam juga kami layani, bebernya.
Jadi kalau dikaitkan dengan kesejahteraan (gaji) para supir-supir kami itu tidak benar, tetapi mungkin itu dilakukan para supir untuk menutupi biaya "nakal" para supir tersebut selama dalam perjalanan.
Dalam hal ini kami sudah cukup tegas kepada para awak supir kami, sebab jika para supir tersebut ketahuan menjual minyak mereka di gudang siong tersebut, maka kami selaku pihak Elnusa Medan Labuhan
tidak melakukan tindakan skorsing melainkan langsung kami PHK, sebab dalam bulan terakhir ini saja kami sudah ada memPHK supir akibat membuang minyak di jalan, ujar Agus Manalu.
Disingung mengenai segel lubang tangki pembuangaan terkesan ditukangi tersebut, sebab hasil amatan dilapangan setelah para awak supir tangki melakukan "kencing" di gudang - gudang siong, para pengelolah gudang -gudang siong tersebut dengan sigap dan cepat kembali memasang kembali segel yang baru, Agus Manalu kembali mengatakan, pihak Elnusa Labuhan hanya sebatas trasportasi dari depo sampai ke SPBU tujuan.
Dengan kata lain jika mobil tangki kami tersebut dipanggil untuk masuk ke Depo pengisian, maka para supir - supir kami tersebut keluar dari mobilnya, sebab mulai pengisian BBM di dalam mobil tangki sampai
dengan pemasangan segelnya semua dilakukan dan dikerjakan oleh karyawan Pertamina, jadi kalau ada segel baru yang beredar di gudang - gudang siong, maka silahkan saja bapak bertanya kepada pihak mereka (Pertamina).(Gs/Lbh).
Posting Komentar
Posting Komentar