MEDAN MARELAN | GLOBAL SUMUT - Gara-gara rebutan lahan garapan di pasar 10 Jalan Beringin Desa Manunggal Kabupaten Deli Serdang, dua kubu massa dari Organisasi Kekaryaan Pemuda (OKP) dengan salah satu partai politik nyaris terlibat bentrok saling serang dengan beragam senjata tajam dan tumpul, namun akhirnya dapat diantisipasi pihak Kepolisian Polsekta Medan Labuhan.Rabu siang (08/05/2013) sekira pukul 14.00 WIB.
Puluhan aparat kepolisian beserta mobil Dalmas tiba dilokasi langsung dipimpin Kapolsekta Medan Labuhan AKP Reza Fahlevi, SH dan Waka Polsek AKP.Amir S berhasil mengamankan situasi yang saat ini sempat bersi tegang di sekitar lahan tanah garapan eks HGU PTPN II.
Informasi yang diterima langsung di lokasi kejadian menyebutkan, semula ratusan kelompok massa OKP FKPPI bergerak menuju pohon beringin besar tempat makamnya Mbah Raden dengan maksud mematok lahan yang semula telah mereka petakan yang rencananya akan dibuat posko serta patok dilahan tersebut.
Namun setibanya di lokasi ternyata puluhan bendera milik mereka sudah tak tampak lagi di lokasi melainkan yang tampak sejumlah bendera salah satu parpol peserta pemilu. Kesal bendera OKP mereka hilang selanjutnya massa mencabut serta mengantikan bendera parpol dengan bendera FKPPI sekaligus memasang patok lahan.
Usai makan siang sekira pukul 14.00 WIB tampak dari arah ujung jalan ratusan massa warga penggarap tergabung dalam bendera parpol PDI-Perjuangan balik mau menduduki lahan garapan yang sebelumnya
mereka kuasai.
Akan tetapi ketegangan antara 2 kubu massa yang telah bersenjata tajam itu pun tak berlangsung lama, saat sejumlah personil kepolisian berupaya mengurai kumpulan massa serta mengantisipasi agar tak terjadi
bentrokan fisik antara kedua kubu. Hingga akhirnya disepakati para ketua dari 2 kubu yang bertikai tersebut menyarankan agar masing-masing membawa massanya untuk mundur.
Hingga berita ini diturunkan, lokasi sengketa lahan garapan masih di jaga sejumlah personil kepolisian, selanjutnya pihak kepoloisian menyarankan kepada kedua kubu agar untuk berdamai serta jangan sempat
terjadi bentrok susulan yang pada akhirnya nanti akan menimbulkan jatuh korban jiwa, sebab beberapa waktu lalu di lahan garapan pasar 10 tersebut telah ada korban jiwa bernama Aang.(Redaksi)
Puluhan aparat kepolisian beserta mobil Dalmas tiba dilokasi langsung dipimpin Kapolsekta Medan Labuhan AKP Reza Fahlevi, SH dan Waka Polsek AKP.Amir S berhasil mengamankan situasi yang saat ini sempat bersi tegang di sekitar lahan tanah garapan eks HGU PTPN II.
Informasi yang diterima langsung di lokasi kejadian menyebutkan, semula ratusan kelompok massa OKP FKPPI bergerak menuju pohon beringin besar tempat makamnya Mbah Raden dengan maksud mematok lahan yang semula telah mereka petakan yang rencananya akan dibuat posko serta patok dilahan tersebut.
Namun setibanya di lokasi ternyata puluhan bendera milik mereka sudah tak tampak lagi di lokasi melainkan yang tampak sejumlah bendera salah satu parpol peserta pemilu. Kesal bendera OKP mereka hilang selanjutnya massa mencabut serta mengantikan bendera parpol dengan bendera FKPPI sekaligus memasang patok lahan.
Usai makan siang sekira pukul 14.00 WIB tampak dari arah ujung jalan ratusan massa warga penggarap tergabung dalam bendera parpol PDI-Perjuangan balik mau menduduki lahan garapan yang sebelumnya
mereka kuasai.
Akan tetapi ketegangan antara 2 kubu massa yang telah bersenjata tajam itu pun tak berlangsung lama, saat sejumlah personil kepolisian berupaya mengurai kumpulan massa serta mengantisipasi agar tak terjadi
bentrokan fisik antara kedua kubu. Hingga akhirnya disepakati para ketua dari 2 kubu yang bertikai tersebut menyarankan agar masing-masing membawa massanya untuk mundur.
Hingga berita ini diturunkan, lokasi sengketa lahan garapan masih di jaga sejumlah personil kepolisian, selanjutnya pihak kepoloisian menyarankan kepada kedua kubu agar untuk berdamai serta jangan sempat
terjadi bentrok susulan yang pada akhirnya nanti akan menimbulkan jatuh korban jiwa, sebab beberapa waktu lalu di lahan garapan pasar 10 tersebut telah ada korban jiwa bernama Aang.(Redaksi)
Posting Komentar
Posting Komentar