BELAWAN | GLOBAL SUMUT - Melati nama samaran (10) warga Jalan Pasar 1 Tengah, Gg
Mustar, Lingkungan 4 Kel. T.600, Kec Medan Marelan ini. menjadi korban
pencabulan orang tak dikenal sepulang dari sekolahnya, selanjutnya
korban berserta orangtuanya mengadukan kejadian itu ke Polres Pelabuhan
Belawan.
Informasi diterima di Polres Pelabuhan Belawan, Jumat (24/05/2013) menyebutkan, saat itu bunga baru saja pulang sekolah.Kemudian, setahu bagaimana,Melati dikejutkan dengan kedatangan pelaku, sembari pelaku mengatakan akan mengantar Melati pulang kerumahnya.Bunga yang masih lugu ini pun menurut saja dengan tawaran pelaku.
Ketika itu, untuk menghilangkan kecurigaan Melati, pelaku pun mengajak bunga untuk berkeliling di daerah Andan Sari sampai di Pasar 7 Desa Manunggal, tepat di kebun tebu.
Sesampai, di tempat yang sunyi, pelaku yang mengendarai sepeda motor jenis Honda Beat Putih, langsung memberhentikan sepeda motornya sambil mengeluarkan sebilah pisau dan mengancam akan membunuh Melati bila tak mau melayani nafsunya.
Bunga yang masih bocah tak sanggup melakukan perlawanan.Hingga satu persatu pakaian dilucuti.Usai, melampiaskan nafsu bejadnya pelaku memakaikan kembali pakaian Melati dan memberikan uang Rp 20.000, sembari mengatakan untuk jajan.
Melati pun tak menolak pemberian pelaku.Saat itu, pelaku langsung keluar dari kebun tebu.Sampai di pinggir jalan, pelaku langsung memanggil becak bermotor mengatakan tolong antarkan keponakan aku ini pulang ke rumah.
Saat itu, bunga tak mau memberitahu kejadian itu dengan pengemudi Betor, sebab bunga masih takut dengan ancaman pelaku biadab ini.Beberapa menit diperjalanan,tepat pukul 18.30 Wib Melati pun tiba di rumah.
Sampai dirumah, bunga juga tak mau menceritakan kejadian ini dengan ibunya.Namun namanya sang ibu mempunyai naluri terhadap anaknya dan langsung menanyakan dengan pengemudi Betor."Kenapa anakku naik becak, dari mana dia dapat uang? Tukang betor langsung menjawab pertanyaan ibu Melati," Tadi di kebun ada bapak-bapak yang ngaku omnya minta untuk mengantarkan anak ini, aku tukang betor kata pelaku itu bilang kalau dia omnya." Udah antarkan saja kerumahnya," kata sang ibu menirukan perkataan pelaku dan menirukan perkataan tukang becak.
Sang ibu, tentu saja langsung curiga,tapi karena malam itu ia melihat Melati masih trauma, ia memlih untuk diam, sembari menyuruh bunga mandi.Malam itu, bungapun langsung tidur.Pada paginya Rabu, (22/5) ketika sang ibu sedang mencuci baju dikejutkan dengan bercap darah di celana dalam Melati.
Dan ketika.Melati terbangun, hendak berangkat sekolah, sang ibupun memaksa agar bunga memberitahu apa yang terjadi dengan dirinya. Tak lama, bunganpun menceritakan kejadian tersebut dengan sang ibu.
"Aku malam itu udah curiga, kenapa anakku pulangnya malam kali. Karna kuliat masih trauma, kusuruh aja ankku mandi. Terus dia langsung tidur.Pas pagi aku nyuci udah kuliat darah dicelana dalam bunga.Pas bangun, langsung aja aku tanyak kejadian ini.
Disitu dia baru jujur," kata sang ibu, sembari mengatakan bunga masih duduk dibangku SD kelas Tiga.Sang ibu yang geram, langsung memberitahu kejadian ini dengan suaminya. Lantas, suami yang mendengar langsung mengarahkan sang istri dan bunga untuk mengadukan kejadian ini di Polres pelabuhan Belawan.(Din/blwn)
Informasi diterima di Polres Pelabuhan Belawan, Jumat (24/05/2013) menyebutkan, saat itu bunga baru saja pulang sekolah.Kemudian, setahu bagaimana,Melati dikejutkan dengan kedatangan pelaku, sembari pelaku mengatakan akan mengantar Melati pulang kerumahnya.Bunga yang masih lugu ini pun menurut saja dengan tawaran pelaku.
Ketika itu, untuk menghilangkan kecurigaan Melati, pelaku pun mengajak bunga untuk berkeliling di daerah Andan Sari sampai di Pasar 7 Desa Manunggal, tepat di kebun tebu.
Sesampai, di tempat yang sunyi, pelaku yang mengendarai sepeda motor jenis Honda Beat Putih, langsung memberhentikan sepeda motornya sambil mengeluarkan sebilah pisau dan mengancam akan membunuh Melati bila tak mau melayani nafsunya.
Bunga yang masih bocah tak sanggup melakukan perlawanan.Hingga satu persatu pakaian dilucuti.Usai, melampiaskan nafsu bejadnya pelaku memakaikan kembali pakaian Melati dan memberikan uang Rp 20.000, sembari mengatakan untuk jajan.
Melati pun tak menolak pemberian pelaku.Saat itu, pelaku langsung keluar dari kebun tebu.Sampai di pinggir jalan, pelaku langsung memanggil becak bermotor mengatakan tolong antarkan keponakan aku ini pulang ke rumah.
Saat itu, bunga tak mau memberitahu kejadian itu dengan pengemudi Betor, sebab bunga masih takut dengan ancaman pelaku biadab ini.Beberapa menit diperjalanan,tepat pukul 18.30 Wib Melati pun tiba di rumah.
Sampai dirumah, bunga juga tak mau menceritakan kejadian ini dengan ibunya.Namun namanya sang ibu mempunyai naluri terhadap anaknya dan langsung menanyakan dengan pengemudi Betor."Kenapa anakku naik becak, dari mana dia dapat uang? Tukang betor langsung menjawab pertanyaan ibu Melati," Tadi di kebun ada bapak-bapak yang ngaku omnya minta untuk mengantarkan anak ini, aku tukang betor kata pelaku itu bilang kalau dia omnya." Udah antarkan saja kerumahnya," kata sang ibu menirukan perkataan pelaku dan menirukan perkataan tukang becak.
Sang ibu, tentu saja langsung curiga,tapi karena malam itu ia melihat Melati masih trauma, ia memlih untuk diam, sembari menyuruh bunga mandi.Malam itu, bungapun langsung tidur.Pada paginya Rabu, (22/5) ketika sang ibu sedang mencuci baju dikejutkan dengan bercap darah di celana dalam Melati.
Dan ketika.Melati terbangun, hendak berangkat sekolah, sang ibupun memaksa agar bunga memberitahu apa yang terjadi dengan dirinya. Tak lama, bunganpun menceritakan kejadian tersebut dengan sang ibu.
"Aku malam itu udah curiga, kenapa anakku pulangnya malam kali. Karna kuliat masih trauma, kusuruh aja ankku mandi. Terus dia langsung tidur.Pas pagi aku nyuci udah kuliat darah dicelana dalam bunga.Pas bangun, langsung aja aku tanyak kejadian ini.
Disitu dia baru jujur," kata sang ibu, sembari mengatakan bunga masih duduk dibangku SD kelas Tiga.Sang ibu yang geram, langsung memberitahu kejadian ini dengan suaminya. Lantas, suami yang mendengar langsung mengarahkan sang istri dan bunga untuk mengadukan kejadian ini di Polres pelabuhan Belawan.(Din/blwn)
Posting Komentar
Posting Komentar