Tuntut Hapus PukatGrandong, Forum Nelayan Tradisional Gelar Aksi Unjukrasa Di Sungai Deli
BELAWAN
I GLOBAL SUMUT - Untuk yang ke sekian kalinya, masyarakat nelayan
yang tergabung dalam Forum Nelayan Tradisional kota Medan kembali gelar
aksi unjukrasa. Kali ini aksi tersebut di lakukan di Sungai Deli. Rabu
(20/3/2013) jam 10.00 Wib.
Aksi ratusan nelayan tradisinal (Skala Kecil-red) yang digelar di
sungai deli itu sebagai bentuk protes keras terhadap beroperasinya pukat
tarik dua (grandong-red). Ratusan nelayan yang menggunakan puluhan
perahu tersebut meminta instansi terkait seperti PSDKP Belawan,
Polairdasu, Lantamal-I
Belawan, dan Dinas Perikanan Provinsi Sumatera Utara, serta Distanlasu
Medan untuk segera membasmi pukat tarik dua atau sejenisnya, yang
sekarang ini masih tetap beroperasi di sekitar laut pantai Timur dan
Barat.
Mereka (Pengunjukrasa-red) menuding, pukat tarik dua yang sudah
beroperasi sejak 3 tahun itu telah mengganggu nelayan tradisional. Pukat
Gerandong yang disebut-sebut diaktori pengusaha Gabion Belawan itu
beroperasi di lajur zona tangkap nelayan tradisional (3 mil lepas
pantai-red). Pukat grandong yang juga dikenal saudara kembar trowl itu
menggunakan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan. Selain merusak
lingkungan laut, pukat tersebut juga menghabiskan bibit habitat laut.
dok/globalsumut.com/man. |
Dalam aksi itu, ratusan nelayan menyampaikan orasinya dan menyampaikan
sikap. Jika instansi terkait tidak segera mengatasi pelanggaran itu,
maka Forum Nelayan segera membuka posko untuk menangkap pukat grandong
yang beroperasi di perairan laut pantai Timur-Barat. Forum Nelayan juga
meminta pihak penegak hukum untuk segera mengusut aktor-aktor di
belakang pukat grandong itu.
Ketua aksi yang merupakan ketua umum Forum Nelayan Tradisional kota
Medan Ahmad Jafar menegaskan agar pihak-pihak terkait untuk tidak
melakukan pembiaran ataupun persekongkolan dengan pihak pengusaha pukat
Grandong.
"Kita minta tidak ada pembiaran terhadap beroperasinya pukat tarik dua
atau grandong, atau sejenisnya. Oleh karenanya, diharapkan pihak-pihak
terkait untuk dapat menindak tegas pelaku dan aktor pukat grandong".
Kata Ja'far yang disambut yel-yel hidup nelayan.
Meskipun aksi nelayan tradisional dilakukan di tengah Sungai Deli,
namun berdampak bagi pengguna jalan raya Medan - Belawan. Petugas
Kepolisian tampak sibuk mengatur arus lalu lintas di sekitar aksi.
Gerakan nelayan yang dimulai pukul 10.00 dan berakhir pukul 12.00 Wib
itu berjalan tertib dan damai. Pengunjurasa membubarkan diri sesuai
jadwal yang sudah ditentukan. [man].
Posting Komentar
Posting Komentar