MEDAN I GLOBAL SUMUT - Tanggal 20 Maret 2013 mendatang, seluruh nelayan Tradisional kota Medan yang
tergabung dalam Forum Nelayan Tradisional Medan akan gelar aksi unjukrasa di
sungai Deli. Aksi itu sebagai bentuk protes atas kehadiran pukat tarik dua
(pukat gerandong-red). Kamis (14/3/2013).
“Jangan kita biarkan mereka
(pukat gerandong-red) mengobrak-abrik laut kita, mereka harus dihentikan. Kita
sudah cukup lama menderita karena kehancuran laut, kita miskin karena
dimiskinkan oleh sistem. Jika kita tidak beri perlawanan, anak cucu kita bakal
lebih menderita lagi”.
Demikian dikatakan ketua umum Forum Nelayan Tradisional kota Medan Ahmad Ja’far di hadapan puluhan tokoh-tokoh nelayan tradisional (sekala kecil-red). Kemaren.
Sudah saatnya kita singsingkan lengan lanjut Ja’far, untuk bersama-sama menolak pukat gerandong yang sekarang sangat meresahkan nelayan tradisional. Oleh karenanya, jika instansi terkait tidak segera mengambil langkah-langkah tegas, maka kita semua akan melakukan aksi damai di perairan sungai deli, dan jika perlu sampai ke tengah alur kapal. tegas Ja’far yang disambut yel-yel semangat perjuangan dari puluhan tokoh-tokoh nelayan tradisional.
Informasi yang dihimpun Reporter GLOBALSUMUT.COM di lapangan, meskipun melanggar Peraturan Menteri Perikanan,
pukat tarik dua yang akrab disebut pukat gerandong hingga sampai saat ini masih
tetap beroperasi di laut Belawan dan pantai Timur (di bawah 6 mil lepas
pantai-red).
Sementara pihak terkait seperti Lantamal - I Belawan, Polairdasu, Syahbandar Perikanan, PPS Belawan, Dinas Pertanian dan Kelautan Medan, serta Dinas Perikanan Provinsi Sumatera Utara belum melakukan tindakan tegas terkait pelanggaran Peraturan Menteri Perikanan tersebut. Padahal pelanggaran laut itu sudah memakan korban jiwa.
Hingga sampai saat ini, pihak terkait tersebut belum dapat dikonfirmasi GLOBALSUMUT. [man].
Posting Komentar
Posting Komentar