AEK KANOPAN | GLOBAL SUMUT -Proyek pembangunan pematangan
lahan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Labuhanbatu Utara ( Labura yang
terletak di Sidua-dua sawah lebar Kecamatan Kualuh selatan yang menelan dana
sebesar Rp .2.494.500.000,- yang berumber dana dari bantuan Daerah Bawahan
(BDB) Tahun Anggaran (TA) 2012 yang dikerjakan PT Putra Dolok Mandiri
dipertanyakan dan menjadi perbincangan masyarakat luas.
Pasalnya ,proyek pematangan lahan
RSUD yang menelan dana cukup besar untuk penimbunan pematangan lahan itu , namun saat ini sudah
tergenang air, karena , pematangan lahan RSUD itu diduga tidak sesuai dengan
mekanisme dan spesifikasi aturan main yang tertuang dalam bestek.
Salah seorang sumber anggota DPRD
Labura yang tidak mau menyebutkan jati dirinya dipublikasikan mengatakan pada GLOBALSUMUT.COM sangat menyanyangkan
proses pelaksanaan proyek pembangunan pematangan lahan RSUD .Karena , menurut
penuturan sumber” Apapun program Pemkab dalam hal perencanaan tidak ditangani
ahlinya “pengalaman dan pendidikan yang mendukung”apalagi pengawasan sangat
minim , maka kinerja atau hasil pembangunan itu akan amburadul”,kata sumber
Kamis (14/2)
“ Artinya apa?perencanaan ditangani oleh yang bukan ahlinya!gak
memiliki basic ilmu perencanaan, dan begitupula
dengan pengawas legislatif dipertanyakan dan juga kurangan pengawasan
sosial kontrol peranannya Pers dan LSM spertinya oknum –oknumnya sudah tidur
berkepanjangan, jadi banyak fungsi management tak berjalan(planning
controlling”paparnya Sumber.
Pantauan GLOBALSUMUT.COM dilokasi proyek pematangan lahan RSUD Labura,
terlihat lahan yang sudah ditimbun oleh rekanan penyedia barang dan jasa ,
masih ada tumpukan bahan material yang belum dihampar oleh rekanan . Dan bahkan
pematangan lahan itu tidak rata dan tidak padat , sehingga proyek pematangan
lahan RSUD itu tergenang air.
Beredar informasi yang diperoleh GLOBALSUMUT.COM dari berbagai sumber
menyebutkan, bahwa pelaksana proyek pembangunan pematangan lahan RSUD Labura
itu disebut-sebut dilaksanakan oleh salah seorang oknum berinisial AAT Kabid Dinas pekerjaan Umum(DPU
) Labura , yang juga sebagai pengelola alat berat dinas itu.
Sampai saat ini pihak rekanan
penyedia barang dan jasa yang memenangkan tender , dan AAT yang disebut –sebut
pelaksana proyek lahan RSUD belum berhasil mengkonfirmasinya.
(Andi / Untung / Labura)
(Andi / Untung / Labura)
Posting Komentar
Posting Komentar