STABAT| GLOBAL SUMUT - Langit Kota Stabat pada dini hari dipenuhi
puluhan lampion terbang dan ratusan kembang api warna-warni saling membentuk
formasinya masing-masing. Hal ini sudah menjadi tradisi masyarakat etnis
Tionghoa yang menandai malam pergantian Tahun Baru Imlek secara resmi
dilaksanakan di Vihara Avalokitesvara Jln. Kartini Lingkungan V Kelurahan Kwala
Bingai Kecamatan Stabat, Minggu (10/2) dini hari.
”Saya
sampaikan selamat tahun baru imlek 2564 kepada saudara-saudara kami yang
merayakannya, semoga tahun ini lebih memberikan berkah dan rezeki buat kita
semua,” kata Bupati Langkat H. Ngogesa Sitepu, SH kepada ratusan masyarakat
etnis Tionghoa Kota Stabat yang baru usai melaksanakan peribadatan di Vihara
tersebut.
Bupati berharap agar kedepannya dibuat
kegiatan yang menyentuh kepada masyarakat seperti diakan bazar pasar murah.
Selain itu kita kita jadikan pesta kembang api ini menjadi penarik bagi wisata
domestik.
Sementara kepada masyarakat beragama lain
yang turut hadir guna menyaksikan ragam atraksi di Vihara tersebut, orang nomor
satu di Langkat itu mengajak agar saling menghormati dan tetap bergandeng
tangan sehingga Langkat semakin lebih baik kedepannya. ”Kebersamaan dan kedamaian adalah hal yang terindah dalam kehidupan,”
kata Ngogesa penuh bijak mengingatkan semua masyarakatnya.
Kehadiran Bupati bersama Kapolres Langkat
AKBP L Eric Bhismo, Asisten Pemerintahan Abdul Karim, Staf Ahli Amir Hamzah dan Edi D Tarigan, serta sejumlah SKPD
dan Camat Stabat M Nurta didampingi Lurah Asrul Erwin, benar-benar membuat
masyarakat Tionghoa bersuka cita dan berbesar hati.
”Kami
bangga punya Pak Bupati Ngogesa yang mengayomi semua ummat,” kata Irwan
salah seorang tokoh etnis Tionghoa Kota Stabat didampingi rekannya Aseng dan Ayong
yang sejak awal menyambut kehadiran Bupati.
Sebelum semarak lampion terbang dan
kembang api, Bupati Ngogesa disuguhi atraksi Barongsai dengan berbagai gerakan
yang kadang juga membuat Bupati dan sejumlah masyarakat yang hadir tersenyum
bahkan tertawa melihat pola tingkah permainan singa yang dilakonkan para
pemainnya.
Perayaan lampion dan kembang api
berlangsung lebih kurang 50 menit sejak pukul 00.05 WIB dan setiap lontarannya
yang membentuk berbagai formasi mendapatkan applaus dari masyarakat berbagai
etnis dan agama yang hadir pada dini hari tersebut.(Awal /Langkat)
Posting Komentar
Posting Komentar