BELAWAN | GLOBAL SUMUT -Gelar Belawan sebagai kota Pelabuhan Intenasional terbesar ketiga di
Indonesia boleh disandang, namun soal kekumuhan dan pencemaran aliran
sungai dan lautnya tak kalah di dunia, lihat saja
faktanya hingga kini kekumuhan pemukiman serta kotornya lingkungan sungai masih tak teratasi Pemerintah, diperkirakan berton-ton sampah maupun limbah bersarang di muara laut Belawan.Jumat (08/02/2013).
Kondisi kekumuhan juga pernah disampaikan ketua Forum Masyarakat Belawan Membangun (FORMABEM) diketuai M.Syafrik Sani Tarigan, ia tak bosan bosan mengkampanyekan agar pembangunan yang sedang gencarnya di Pelabuhan Belawan tak mengabaikan kepentingan masyarakat serta harus ramah lingkungan. Akantetapi dasar pengusaha diduga sudah berkonfirasi sama Pemerintah akhirnya kekumuhan di Belawan serta lingkungan yang jorok akibat sampah dan limbah pabrik tetap tak pernah sirna dari kota
Pelabuhan ini.
Terpisah, Ketua HNSI Kota Medan Zulfachri Siagian membenarkan masih belum teratasinya pencemaran lingkungan akibat sampah masyarakat maupun limbah cair dan padat asal sejumlah pabrik di Belawan dan di
Kawasan Industri Medan (KIM).Untuk itulah di tahun ini pihak HNSI Kota medan memiliki program penangulangan sampah di pesisir pantai dan aliran sungai bekerjasama dengan Pemerintah sekaligus melibatkansejumlah elemen masyarakat.
"Benar, dalam waktu dekat ini kita akan kembali mengadakan kegiatan kebersihan pesisir pantai melibatkan langsung sejumlah elemen masyarakat sebab soal kebersihan lingkungan tak semata tanggungjawab
Pemerintah melainkan juga tanggungjawab kita bersama,"cetus Ketua HNSI Kota medan tersebut yang masih prihatin melihat kondisi kekumuhan dan pencemaran aliran sungai yang bermuara di laut Belawan tersebut.(Abu/Salim/Blwn)
faktanya hingga kini kekumuhan pemukiman serta kotornya lingkungan sungai masih tak teratasi Pemerintah, diperkirakan berton-ton sampah maupun limbah bersarang di muara laut Belawan.Jumat (08/02/2013).
Kondisi kekumuhan juga pernah disampaikan ketua Forum Masyarakat Belawan Membangun (FORMABEM) diketuai M.Syafrik Sani Tarigan, ia tak bosan bosan mengkampanyekan agar pembangunan yang sedang gencarnya di Pelabuhan Belawan tak mengabaikan kepentingan masyarakat serta harus ramah lingkungan. Akantetapi dasar pengusaha diduga sudah berkonfirasi sama Pemerintah akhirnya kekumuhan di Belawan serta lingkungan yang jorok akibat sampah dan limbah pabrik tetap tak pernah sirna dari kota
Pelabuhan ini.
Terpisah, Ketua HNSI Kota Medan Zulfachri Siagian membenarkan masih belum teratasinya pencemaran lingkungan akibat sampah masyarakat maupun limbah cair dan padat asal sejumlah pabrik di Belawan dan di
Kawasan Industri Medan (KIM).Untuk itulah di tahun ini pihak HNSI Kota medan memiliki program penangulangan sampah di pesisir pantai dan aliran sungai bekerjasama dengan Pemerintah sekaligus melibatkansejumlah elemen masyarakat.
"Benar, dalam waktu dekat ini kita akan kembali mengadakan kegiatan kebersihan pesisir pantai melibatkan langsung sejumlah elemen masyarakat sebab soal kebersihan lingkungan tak semata tanggungjawab
Pemerintah melainkan juga tanggungjawab kita bersama,"cetus Ketua HNSI Kota medan tersebut yang masih prihatin melihat kondisi kekumuhan dan pencemaran aliran sungai yang bermuara di laut Belawan tersebut.(Abu/Salim/Blwn)
Posting Komentar
Posting Komentar