BELAWAN | GLOBAL SUMUT - Pasca dinobatkannya H.Tengku Ery Nuradi Msi sebagai
bapak nelayan kota Medan, Cawagubsu nomor 5 ini pun dalam kata
sambutannya bertekad akan membantu memperjuangkan nasib yang dialami
masyarakat nelayan menuju arah yang lebih baik lagi.Bahkan ia sempat
berbincang bincang sama ketua HNSI Kota Medan Zulfachri Siagian guna
bertanya seputar persoalan yang dihadapi nelayan saat ini.Minggu
(17/02/2013).
HT Tengku Ery memaparkan ternyata ada 5 persoalan yang saat ini sedang dihadapkan oleh masyarakat nelayan kota Medan diantaranya, jumlah ikan yang ditangkap nelayan saat ini sudah berkurang, tak seperti dulu dan kemungkinan itu penyebabnya akibat rumah ikan sudah banyak yang terganggu dan rusak.
Dan nantinya kita harapkan Pemerintah bisa memberikan bantuan rumpon-rumpon di tengah laut agar ada perkembangbiakan ikan di laut.Sebagaimana diketahui ada 3 kecamatan di kota Medan kategori daerah pesisir atau ada 15 Kelurahan di kota Medan ini, termasuk Kelurahan Belawan I dan Belawan Bahagia ini yang kerap dilanda banjir pasang laut (rob), oleh karenanya perlu ada sinergi melakukan sesuatu untuk membantu pemukiman masyarakat pesisir, apakah membuat dengan tanggul bekerjasama dengan Pemko Medan dengan Pemprovsu.
Masalah alat tangkap juga saat ini sedang menjadi polemik, alat tangkap nelayan selama ini masih tradisional makanya perlu adanya regenerasi, serta adanya bantuan bagi nelayan yang kurang tepat sasaran, selama ini bantuan Pemerintah ada penerimanya bukan nelayan yang ril melainkan nelayan berdasi, sehingga perlu diseleksi, nelayan bisa mengadu ke organisasi selanjutnya organisasi mengadukannya ke Pemerintah.
Masalah faktor cuaca juga menjadi penyebab masalah bagi nelayan, maka harus ada jaminan dari Pemerintah kepada nelayan yang sudah teregister untuk bisa mengansuransikan nelayan.
"Pak Azhar Ong tolong didata jumlah nelayan di kota Medan ini agar dapat diansuransikan, ansuransi nelayan besarannya apabila kecelakaan di laut bisa dapatkan Rp 50 juta, ini programnya Pak Gatot selaku Plt.Gubsu apakah perlu kita lanjutkan,"tanya Ery yang dijawab Ya, oleh ratusan masyarakat nelayan yang berhadir pada acara tersebut.(Abu/Salim/Mdn).
HT Tengku Ery memaparkan ternyata ada 5 persoalan yang saat ini sedang dihadapkan oleh masyarakat nelayan kota Medan diantaranya, jumlah ikan yang ditangkap nelayan saat ini sudah berkurang, tak seperti dulu dan kemungkinan itu penyebabnya akibat rumah ikan sudah banyak yang terganggu dan rusak.
Dan nantinya kita harapkan Pemerintah bisa memberikan bantuan rumpon-rumpon di tengah laut agar ada perkembangbiakan ikan di laut.Sebagaimana diketahui ada 3 kecamatan di kota Medan kategori daerah pesisir atau ada 15 Kelurahan di kota Medan ini, termasuk Kelurahan Belawan I dan Belawan Bahagia ini yang kerap dilanda banjir pasang laut (rob), oleh karenanya perlu ada sinergi melakukan sesuatu untuk membantu pemukiman masyarakat pesisir, apakah membuat dengan tanggul bekerjasama dengan Pemko Medan dengan Pemprovsu.
Masalah alat tangkap juga saat ini sedang menjadi polemik, alat tangkap nelayan selama ini masih tradisional makanya perlu adanya regenerasi, serta adanya bantuan bagi nelayan yang kurang tepat sasaran, selama ini bantuan Pemerintah ada penerimanya bukan nelayan yang ril melainkan nelayan berdasi, sehingga perlu diseleksi, nelayan bisa mengadu ke organisasi selanjutnya organisasi mengadukannya ke Pemerintah.
Masalah faktor cuaca juga menjadi penyebab masalah bagi nelayan, maka harus ada jaminan dari Pemerintah kepada nelayan yang sudah teregister untuk bisa mengansuransikan nelayan.
"Pak Azhar Ong tolong didata jumlah nelayan di kota Medan ini agar dapat diansuransikan, ansuransi nelayan besarannya apabila kecelakaan di laut bisa dapatkan Rp 50 juta, ini programnya Pak Gatot selaku Plt.Gubsu apakah perlu kita lanjutkan,"tanya Ery yang dijawab Ya, oleh ratusan masyarakat nelayan yang berhadir pada acara tersebut.(Abu/Salim/Mdn).
Posting Komentar
Posting Komentar